Saturday, March 1, 2025

Puasa: Olah Pikir, Olah Rasa, Olah Hati, dan Olah Raga

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Ramadan ‘tlah tiba,

Ramadan’ tlah tiba,

-Advertisement- Pengumuman

Hatiku gembira.

          Bulan Ramadan telah tiba, semua kaum muslimin menyambutnya dengan penuh gembira dan suka cita. Riuhnya penyambutan bak kedatangan tamu istimewa. Muslimin muslimat telah bersiap dengan suguh, gupuh lungguh-nya. Banyak dari mereka yang mulai nyekar menziarahi makam-makam leluhur untuk berdoa, melaksanakan ajaran nabi dan melestarikan tradisi.

          Pasar-pasar mulai ramai dengan aktivitas ibu-ibu yang berbelanja untuk mempersipkan segala kebutuhan di bulan suci. Bapak-bapak rama-ramai ke masjid dan musala membersihkan tempat ibadah yang akan dipakai secara gotong royong atau kerja bakti.

          Ramadan adalah bulan istimewa karena di dalamnya ada puasa sebagai ibadah yang inti. Siapapun pasti akan menyadari bahwa puasa merupakan sarana yang digunakan untuk mengolah pikir, rasa, hati dan raga.

Meskipun merasa lapar dan haus, berpuasa justru memberi ragam manfaat bagi siapapun yang melakukannya. Manfaat yang dirasakan tidak hanya secara fisik tetapi juga, psikis dan kognitifnya. Tidak bisa dipungkiri, secara ilmiah telah dibuktikan bahwa puasa dapat meningkatkan kecerdasan pikiran seseorang.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Americans College of Cardiology di New Orleans membuktikan bahwa puasa dapat memperbaiki sel otak, meningkatkan fungsi kognitif, lebih tahan terhadap stres, mengurangi kerusakan otak, mencegah penyakit otak degenerative dan lain sebagainya.

Dengan berpuasa, protein yang bermanfaat untuk membantu peremajaan dan regenerasi sel induk otak lebih meningkat. Protein tersebut dapat meningkatkan fungsi memori dan motorik seseorang. Dengan terjadinya peremajaan dan regenerasi sel-sel otak ketika berpuasa, maka kemampuan otak dalam berpikir, bernalar, dan berkreasi dapat meningkat pula.

Puasa diketahui memiliki kaitan erat dengan memperlambat terjadinya gangguan pada otak dan sistem saraf. Dengan begitu, puasa bisa membuat seseorang lebih fokus untuk belajar, bekerja dan melakukan berbagai hal dalam hidup.

Rasa lapar yang dirasakan sepanjang hari mulai terbit fajar sampai matahari terbenam merupakan ciri orang yang berpuasa. Rasa itu pula pasti yang dirasakan oleh saudara, tetangga atau siapapun yang kurang beruntung karena sering tidak makan.

Dengan ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain, seseorang yang berpuasa akan dapat meningkatkan rasa empati dan sikap peduli terhadap sesama. Puasa Ramadan mendorong kita untuk lebih banyak berbagi dan membantu sesama. Memberikan sedekah dengan memberikan sebagian harta dan makanan berbuka kepada mereka yang membutuhkan sebagai ibadah yang sangat dianjurkan.           Kepedulian sosial juga tercermin dalam kebersamaan yang terjalin selama bulan Ramadan. Banyak keluarga yang berkumpul hanya untuk sekadar bisa berbuka puasa bersama. Puasa juga mengajarkan kita untuk lebih menghargai apa yang kita miliki, tidak menyia-nyiakan makanan dan tidak berlebihan dalam mengonsumsinya.

Pendidikan Akhlak

Berpuasa tidak sekadar menghindari makan dan minum, karena puasa yang demikian hanya akan mendapatkan lapar dan haus saja. Puasa seyogyanya harus dapat menghindarkan kita dari segala sifat dan perbuatan dosa. Puasa harus dijadikan sebagai jalan dan media pendidikan akhlak yang baik untuk menghindari akhlak yang buruk.

Semua keburukan seperti bohong, ghibah, janji palsu, buka aib, adu domba, fitnah, dan nafsu syahwat hanya akan menyebabkan puasa menjadi sia-sia. Dengan puasa kita bisa berlatih mengendalikan diri dan mengontrol emosi. Puasa menjadikan seseorang lebih jujur, amanah, sabar,  sopan, disiplin dan hidup teratur.

Seorang muslim yang kuat lebih dicintai oleh Allah SWT dibandingkan dengan muslim yang lemah. Agar menjadi muslim yang kuat maka raganya harus sehat. Puasa merupakan satu cara agar seseorang memiliki raga yang sehat.

Banyak orang mengira bahwa puasa membuat tubuh lemas sehingga tubuh bisa mudah sakit. Padahal sejatinya tidak demikian. Menahan haus dan lapar lebih dari 10 jam terbukti mampu memperbaiki sistem kekebalan tubuh, meregenerasi bahkan meningkatkan fungsi sel imun dalam melawan infeksi.

Dengan berpuasa kadar kolesterol jahat di dalam tubuh akan berkurang sehingga tekanan darah tetap stabil. Dengan terkontrolnya kadar kolesterol dan tekanan darah, jantung pun akan lebih sehat.  Puasa juga bermanfaat untuk mendetoksifikasi tubuh dari racun karena organ pencernaan diistirahatkan cukup lama.

Puasa akan benar-benar menjadi sarana olah pikir, olah rasa, olah hati, dan olah raga manakala dilakukan sesuai dengan tuntunan syar’i.  Rukun dan sunnah puasa yang telah digariskan dipenuhi. Makanan yang dihidangkan saat sahur dan berbuka adalah makanan yang sehat dan bergizi.

Semua sifat dan perbuatan buruk dihindari. Pengendalian diri dan kontrol emosi mutlak harus dimiliki. Sepanjang siang dan malam perbanyak ibadah untuk mendekatkan diri kepada ilahi. Semoga puasa kali ini lebih berkualitas dibandingkan dengan puasa pada tahun-tahun yang sudah kita lalui.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img