MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP/MTs Kota Batu menggelar kegiatan Pendampingan Kurasi Buku Bacaan Fiksi – Non Fiksi Berkualitas yang berdampak pada pembelajaran Deep Learning di SMP Negeri 01 Kota Batu. Kamis (27/2). Acara ini menghadirkan Dr. Ari Ambarwati, S.S., M.Pd, sebagai narasumber utama.
Kegiatan kurasi buku itu terdiri dari tiga pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan secara luring dengan pemaparan materi mengenai kurasi buku dan penerapan Deep Learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Pertemuan kedua akan dilaksanakan secara daring pada pekan depan untuk meninjau hasil kurasi buku.
Sementara itu, pertemuan ketiga akan kembali digelar secara luring setelah Hari Raya untuk menyatukan data dan menyusun matriks kurasi buku. “Melalui kegiatan ini, MGMP Bahasa Indonesia Kota Batu menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas literasi siswa serta menghadirkan pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan,” ujar Dr. Ari Ambarwati.
Kurasi buku ini mencakup telaah terhadap berbagai buku fiksi dan nonfiksi yang tersedia dalam sumber resmi pemerintah, seperti SIBI, DIVA LITERA, dan I-PUSNAS. Melalui kegiatan tersebut, guru Bahasa Indonesia diharapkan mampu memilih bahan bacaan yang tepat bagi peserta didik berdasarkan berbagai kategori. Seperti jenjang kelas (7, 8, dan 9), gaya belajar (visual, auditori, dan kinestetik), serta karakteristik individu (introvert atau ekstrovert).
“Kami ingin memastikan bahwa buku yang diberikan pada siswa benar-benar sesuai dengan usia dan kebutuhan mereka. Ada kasus beberapa buku yang beredar kurang cocok untuk usia SMP/MTs, bahkan ada yang mengandung muatan terlalu dewasa atau berpotensi berbahaya bagi pembentukan karakter anak,” ujar Khusnul, salah satu peserta dari MTs Hasyim Asy’ari Kota Batu.
Dengan adanya kurasi ini, diharapkan literasi siswa meningkat, baik dalam membaca maupun menulis. Selain itu, pemetaan bahan bacaan yang sesuai akan membuat pembelajaran Bahasa Indonesia lebih mindful, meaningful, dan joyful. Jika siswa membaca buku yang sesuai dengan minat dan daya tarik mereka, maka mereka akan lebih mudah memahami, mendalami, dan mengulas isi bacaan secara lebih kritis. “Langkah ini adalah ikhtiar guru Bahasa Indonesia untuk mengawal literasi siswa sejak dini, baik dalam pembelajaran terstruktur maupun tidak terstruktur,” tambah Khusnul. (hud/udi)