Dunia gaming kini semakin berkembang pesat. Jika dulu bermain game hanya dianggap sebagai hobi atau cara mengisi waktu luang, kini aktivitas ini bisa bertransformasi menjadi pekerjaan yang menjanjikan.
MALANG POSCO MEDIA – Banyak remaja yang tekun mengasah keterampilan mereka di dunia game hingga akhirnya mendapatkan berbagai keuntungan. Sebagian ada yang menjadi pro-player, sebagian lagi menjadikan game sebagai saluran untuk mendapatkan penghasilan lewat streaming.
Salah satu contoh nyata dari berkembangnya dunia gaming adalah hadirnya subkategori industri yang semakin diminati, yakni Esport. Dalam Esport, tim-tim berkompetisi dalam pertandingan video game yang terorganisir dan kebanyakan berlangsung secara online. Tak hanya didominasi laki-laki, kini banyak perempuan juga turut serta dalam meramaikan dunia gaming, termasuk di Kota Malang.
Di Kota Malang, tim Esport Indonesia (ESI) Kota Malang turut berpartisipasi dalam berbagai event besar, salah satunya adalah eksebisi Porprov 2023. Salah satu atlet andalan mereka adalah Andreika Luna, atau yang akrab disapa Aleen. Di ajang tersebut, Aleen yang bermain di kelas Free Fire (FF) mewakili Kota Malang dan berhasil membawa pulang medali perak.
Aleen, yang sudah menggeluti dunia gaming sejak 6-7 tahun lalu, mengungkapkan bahwa ia awalnya hanya bermain untuk melepas penat setelah aktivitas belajar.
“Saya bisa main di tingkat provinsi, itu dulu tak pernah terpikirkan,” katanya.
Walaupun kini sedang fokus kuliah dan magang, Aleen tetap mencintai game dan berencana kembali terjun ke dunia kompetisi setelah menyelesaikan pendidikannya. Berkat dukungan penuh dari orang tuanya, Aleen merasa lebih tenang dalam menjalani aktivitas gaming. “Alhamdulillah, didukung penuh orang tua, yang penting tetap ingat sama belajar. Kalau lelah, istirahat dulu. Mama juga mendukung, dia sering tanya apa yang perlu dibantu saat pertandingan,” ujar Aleen.
Namun, dia menyadari bahwa dunia gaming, khususnya yang berfokus pada tembak-menembak seperti Free Fire, masih terstereotipkan sebagai aktivitas laki-laki. “Dulu memang identik dengan cowok, tapi sekarang semua jenis game bisa dimainkan oleh semua gender,” tuturnya. Aleen pun menyadari bahwa profesi sebagai gamer, apalagi menjadi pro-player, bisa memberikan penghasilan, seperti dari kemenangan dalam lomba atau sponsor.
Di sisi lain, dunia gaming juga membuka peluang bagi mereka yang ingin menjadi konten kreator. Seperti yang dilakukan oleh Zezya Yuviant, seorang gamer asal Kota Batu yang memilih untuk menjadi streamer. Berbeda dengan Aleen, Zezya tidak berniat menjadi pro-player, melainkan lebih fokus pada memberikan hiburan bagi para viewers lewat streaming game.
Zezya yang bermain game Valorant mengaku baru dua tahun ini mulai terjun ke dunia game tersebut. “Awalnya karena menemani teman, lalu coba sendiri, dan keterusan. Sejak 2023 saya mulai fokus streaming,” ujar Zezya. Ia mengaku bahwa yang terpenting dalam dunia game adalah koneksi. “Saya bisa streaming dari jam 1 siang hingga jam 1 pagi, dan bertemu teman-teman dari seluruh Indonesia bahkan Asia.”
Walaupun tidak berkompetisi di turnamen besar, Zezya sering menghadiri event-event yang melibatkan pro-player dunia. Ia mengatakan bahwa meskipun menjadi streamer tampak mudah, itu bukanlah pekerjaan yang ringan. “Saya harus tetap memberi hiburan dan menjaga konsentrasi selama bermain. Kadang, saya bermain hingga dini hari, lalu tidur sebentar dan langsung lanjut streaming lagi,” katanya.
Zezya juga mengungkapkan bahwa menjadi streamer memberikan kesempatan untuk menghasilkan uang. “Selain sponsor, saya juga mendapatkan donasi dari penonton. Dengan konsistensi, pendapatan saya bisa mencapai dua digit setiap bulan,” tuturnya. Bagi Zezya, bermain game bukan hanya untuk kesenangan pribadi, tetapi juga untuk memberikan hiburan dan mendapatkan pemasukan.
Kisah Aleen dan Zezya menjadi contoh nyata bahwa dunia gaming kini menjadi lebih dari sekadar hiburan. Bagi banyak orang, bermain game bisa menjadi jalan menuju karir yang menjanjikan, baik sebagai pro-player yang berkompetisi di turnamen besar atau sebagai konten kreator yang menghasilkan uang lewat streaming. Seiring dengan perkembangan teknologi dan semakin besarnya industri Esport, peluang di dunia gaming pun semakin terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin terjun ke dalamnya.
Dengan semangat, dedikasi, dan dukungan dari orang-orang sekitar, dunia gaming kini bukan hanya tentang bermain, tetapi juga tentang membangun karir dan menciptakan peluang baru yang menguntungkan.
Zezya sendiri sering memilih platform seperti medsos seperti Tiktok ketika bermain Valorant dengan teman-temannya dari berbagai daerah lain. “Viewers bisa sampai 1000, tapi itu kudu konsisten. Kita harus paham FYP-nya juga. Kalau sudah begitu, dalam sebulan ya bisa memperoleh pemasukan sampai dua digit,” pungkasnya. (ley/aim)