Ramadan merupakan bulan yang penuh makna bagi masyarakat muslim di seluruh dunia. Namun bagi masyarakat dan civitas akademia yang kritis, Ramadan bisa menjadi momentum penggerak ekonomi rakyat sekaligus transfer ilmu yang baik. Semua sudah ada di masyarakat menjadi tradisi momen Ramadan, namun pernahkan terpikirkan di benak kita semua, bahwa semua deretan semarak Ramadan tersebut bisa dimanage menjadi satu konsep yang disebut dengan “Malang Halal Ramadan Forum”?
Pasar Takjil
Pasar takjil merupakan kegiatan spontan dan rutin yang dilakukan masyarakat ketika Ramadan tiba. Para pelaku UMKM Kota Malang biasa berkumpul di beberapa spot seperti Soekarno Hatta, Dinoyo, Sulfat, serta beberapa gang pemukiman membuka meja lapak mereka untuk pasar takjil tersebut. Saking tingginya antusiasme masyarakat, beberapa konten media massa mengangkat konsep pasar takjil tersebut dari sisi entertaint yang menarik.
Beberapa short video muncul menunjukkan bahwa masyarakat non-muslim pun ikut berburu takjil bahkan lebih tampak memborong makanan karena menu-menu yang ditawarkan hanya ada di bulan Ramadan. Menu yang menarik, harga yang terjangkau, dan momen yang pas, menjadi bagian dari semarak Ramadan yang menarik untuk dikembangkan.
Pengajian dan Tarawih Ramadan
Selain pasar takjil, para tokoh agama masyarakat, civitas akademi, organisasi masyarakat, akan merapatkan jadwal dan membuatkan agenda pengajian sepaket dengan tarawih ramadan dengan sistematis. Hal ini sesungguhnya juga terjadi secara spontan, berlandaskan faktor spiritual dan juga pengabdian sosial masyarakat.
Beberapa masjid kota Malang bahkan menampilkan baleho besar jadwal semarak Ramadan yang telah dibuat oleh panitia mulai jadwal pengajian, tarawih, dan salat idul fitri. Semuanya kompak, semuanya guyub, dan bahkan sering tidak disadari, pada saat kegiatan ini berjalan, konsep transfer ilmu telah dilakukan.
Masjid, Perguruan Tinggi, Alim Ulama, dan Masyarakat
Masjid, perguruan tinggi, alim ulama, dan masyarakat sesungguhnya merupakan pilar yang harus bertemu di satu “forum.” Kemampuan daya tarik dan terima masyarakat yang tinggi pada saat momen Ramadan telah terbukti nyata dan “istiqomah” di beberapa tahun. Mau ekonomi lagi naik, sedang, bahkan mungkin sedang tidak stabil, momen Ramadan akan selalu ada dengan “tradisi” tersebut.
Masjid menjadi kunci, layaknya Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai majelis ilmu, tempat transfer ilmu, sekaligus menjadi pintu awal silaturahmi memperkenalkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Ramadan adalah bulan suci milik umat Islam, maka melibatkan para pengurus masjid adalah hal yang mendasar. Perguruan tinggi dengan akademisinya juga sangat perlu dilibatkan. Dosen dan karyawan dengan segala kegiatan tridharma, perlu tampil keluar di level eksternal untuk pengabdian secara nyata. Hasil penelitian dan pengajaran yang up-to-date, sangat bisa disampaikan pada forum.
Para alim ulama, bisa dari organisasi masyarakat, juga tentunya akan sangat senang berbagi ilmu dan pengalaman di forum. Terlebih jika lebih lanjut ada kesamaan visi, yaitu mengangkat konsep “halal” pada forum. Masyarakat sendiri, bisa tergabung sebagai panitia, penggerak, dan juga bahkan di level peserta. Masyarakat bisa masuk sesuai peran masing-masing pada forum.
Malang Halal Ramadan Forum
“Forum” apakah ini? Mengapa “Halal”? Ide ini sesungguhnya terinspirasi dari “Makkah Halal Forum”, ataupun di beberapa negara lain seperti “Thailand Halal Assembly”, yang menjadikan satu wadah kegiatan seperti: transfer ilmu, panelis diskusi, dan juga bazaar.
Mengapa ini baik dilaksanakan di bulan Ramadan? Indonesia, termasuk Malang Raya, untuk saat ini membutuhkan satu fenomena gerakan spontan masyarakat yang bisa dijadikan momentum pioner penggerak. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Ramadan sendiri sangat baik digunakan sebagai peluang untuk dilaksanakan forum ini. Malang Halal Ramadan Forum bisa diangkat dengan ide susunan jadwal dengan gabungan kegiatan pasar takjil, pengajian, salat tarawih, dan idul fitri. Kegiatan takjil sangat bisa berpeluang untuk menggerakkan ekonomi rakyat sekaligus memperkenalkan produk UMKM masyarakat yang baik.
Rincian kegiatan bagaimana? Bisa dipilih 2 atau 3 hari di minggu awal Ramadan untuk pelaksanaan forum ini. Pagi-siang bisa diisi dengan transfer ilmu dari para keynote speaker dan juga bisa panelis dari representatif masjid, perguruan tinggi, alim ulama, dan organisasi masyarakat. Sore dilanjutkan dengan bazar produk halal (makanan, minuman, kosmetik, nutrasetikal, dan lain-lain). Bazar bisa dikoordinasi diisi perwakilan masjid, organisasi, dan unit masyarakat. Malam, dilanjutkan dengan salat tarawih. Hari terakhir bisa dengan pengumuman lokasi titik pasar takjil, salat tarawih, dan juga idul fitri pada satu bulan Ramadan.
Pada momen tersebut, keterlibatan pengenalan, promosi produk dan jual-beli juga terjadi. Perekonomian rakyat pun berpotensi naik. Jika rutin dilakukan, maka tentu akan membuka ide-ide pengembangan lain untuk meningkatkan Malang Halal Tourism.
Ide konsep halal sendiri sesungguhnya bukan hanya untuk Ramadan. Namun dengan adanya momen seperti ini, awarness masyarakat akan terbentuk secara natural. Ide yang menarik untuk dipertimbangkan, dan sangat bisa dieksekusi dengan kolaborasi bersama.(*)