MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali menorehkan prestasi dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Tahun 2024, dua mahasiswa Polinema berhasil meraih beasiswa untuk studi di salah satu universitas bergengsi di Inggris Raya, University of Strathclyde.
Dionisius Adonis Bagus Setiawan dari program studi D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi dan Nala Azka Maysaro dari D-IV Bahasa Inggris untuk Industri Pariwisata menjadi bagian dari 1.500+ penerima beasiswa, terpilih dari total 15.211 pendaftar. Mereka mendapatkan beasiswa penuh dari LPDP untuk menempuh studi selama satu semester di Skotlandia melalui program IISMA.
“Melalui program IISMA ini, kami berkesempatan menjalani studi di University of Strathclyde. Selain itu, kami juga sukses mengadakan berbagai event untuk mempromosikan budaya Indonesia, mendalami kursus tingkat Master’s degree, serta membangun relasi dengan akademisi dan stakeholder di universitas tersebut,” ujar Dionisius kepada Malang Posco Media, Kamis (6/3) kemarin.
Keaktifan dua mahasiswa Polinema ini menarik perhatian pihak University of Strathclyde. Salah satu pejabat Recruitment & International Office, Kate Kenyon, bahkan mengunjungi Polinema beberapa waktu lalu. Ia disambut hangat dalam pertemuan tertutup bertema Initiation of Collaboration.
Pertemuan tersebut turut dihadiri Wakil Direktur I Polinema, Dr. Dra. Kurnia Ekasari, Ak., M.M., CA, serta Tim Urusan Internasional Polinema, Hilda Cahyani, S.S., M.Pd., Ph.D. Kate Kenyon menegaskan bahwa kunjungannya merupakan bentuk komitmennya terhadap Dionisius dan Nala. “Kami ingin mengenal lebih dekat Polinema sekaligus membicarakan peluang kerja sama,” ujarnya.
Kerja sama yang diinisiasi ini diharapkan mencakup program sertifikasi tenaga kependidikan Polinema di University of Strathclyde, short courses bagi tenaga pengajar maupun mahasiswa, hingga kemungkinan joint research antara kedua institusi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Polinema dengan menjadikan University of Strathclyde sebagai role model dari standar pendidikan tinggi di Britania Raya.
Wakil Direktur I Polinema, Dr. Dra. Kurnia Ekasari, Ak., M.M., CA, menegaskan keseriusannya dalam mengawal kerja sama ini. Menurutnya, inisiasi tersebut memiliki peluang besar untuk direalisasikan, mengingat Polinema belum memiliki mitra institusi di Inggris Raya, begitu pula University of Strathclyde yang belum bekerja sama dengan institusi pendidikan di Indonesia.
“Kedua institusi memiliki visi yang sama dalam mengembangkan kualitas pendidikan untuk menghadapi tantangan masa depan di dunia akademik,” pungkas Kurnia. (imm/aim)