Malang Posco Media, Malang- Di tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai anggota DPRD Kabupaten Malang, Tantri Bararoh tidak lupa dengan pekerjaan lainnya. Yaitu mengajar. Tantri tercatat sebagai Dosen Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Dia mengajar mahsiswa S2.
“Basicnya saya dosen. Kemudian sejak tahun 2019 saya diberi kepercayaan oleh masyarakat menjadi anggota DPRD Kabupaten Malang,’’ katanya.
Awalnya Tantri pun berkeinginan untuk resign sebagai sebagai dosen. Namun demikian pihak kampus melarang, alias dia tetap harus mengajar.
Karena tidak diperbolehkan keluar dia pun mencari cara. “Artinya, saya harus pintar membagi waktu. Yakni sebagai wakil rakyat, juga mengajar. Alhamdulillah, selama ini berjalan cukup baik. Teman-teman dosen lain dan pihak kampus juga sangat membantu,’’ kata Tantri.
Di kampus Wijaya Kusuma Surabaya, Tantri mengajar cukup banyak mata kuliah. Diantaranya Teori Akuntansi, Akuntansi Sektor Publik dan Cost Management.
“Selama ini kami cukup menikmati peran. Kalau ditanya bagaimana membagi waktunya, ya seperti yang saya katakan tadi. Begitu kondisi di Malang longgar, tidak ada kegiatan, saya langsung ke Surabaya untuk mengajar. Jam mengajar kami atur sedemikian rupa, sehingga mahasiswa pun mendapatkan haknya memperoleh pelajaran,’’ urainya.
Tantri mengatakan di Kabupaten Malang dia juga sangat konsen dengan masalah pendidikan. Bahkan beberapa waktu lalu, dirinya menggelar FGD di Pendopo Kecamatan Pujon. Kegiatan itu dihadiri oleh para korwil, para kepala sekolah SDN, komite, dan wali murid.
“FGD ini digelar untuk peguatan pendidikan, pembelajaran, pelatihan dan pengasuhan. Harapannya dengan kegiatan ini, kualitas pendidikan di Kabupaten Malang pun meningkat,’’ katanya.
Dia mengaku cukup miris dengan adanya beragam keluhan dari pihak sekolah. Yakni kian sedikitnya anak-anak sekolah di SDN Negeri lantaran siswa memilih sekolah di MI.
“Melalui FGD tersebut kami berusaha mencari solusi. Dan yang pasti kami harus koordinasi di antara lembaga tersebut. Selain itu harus punya program unggulan dan ekstra kulikurel di masing-masing sekolah sehingga lebih menarik siswa maupun orang tuanya. Perlu ditata managemennya kembali agar lebih professional,’’ pungkasnya.(ira/jon)