Wednesday, March 12, 2025

Dua Bulan, DBD Akibatkan Dua Kasus Kematian

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Masyarakat Kota Malang harus lebih waspada terhadap penyakit mematikan yang mengintai selama musim penghujan seperti saat ini. Yaitu penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terpantau banyak ditemukan kasusnya beberapa waktu terakhir. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar mengungkapkan, per Februari kemarin sudah ada sebanyak 128 kasus DBD yang ditemukan. Jumlah ini tentu mengkhawatirkan, karena sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 777 kasus DBD.

-Advertisement- Satu Harga Tiga Media

“Dari 128 kasus, ada dua kasus meninggal dunia. Maka kewaspadaan tetap diperlukan mengingat musim penghujan masih berlangsung. Tapi Alhamdulillah sampai sekarang belum ada laporan peningkatan kasus. Nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut akan kami informasikan,” ungkap Meifta, kemarin.

Secara lebih luas, kasus DBD juga terpantau di berbagai daerah lain se Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dari Januari 2024 hingga Oktober 2024 tercatat ada sebanyak 203.921 kasus DBD dengan 1.210 kematian. Angka itu menunjukkan masih perlunya kewaspadaan dan kesadaran masyarakat terhadap antisipasi penyakit DBD tersebut.

Kasus DBD sendiri dikatakan Meifta biasanya memang banyak terjadi pada musim penghujan seperti pada saat ini. Selain itu, faktor perubahan iklim, dikatakan Meifta juga turut memberi pengaruh, terutama pada siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Alhasil penyebaran DBD juga bisa makin meningkat.

“Biasanya nyamuk Aedes aegypti ini aktif menggigit pada pagi dan sore hari. Mereka berkembang biak di genangan air dan sering beristirahat di dalam rumah yang lembab. Siklus hidup dari jentik hingga menjadi nyamuk dewasa hanya membutuhkan waktu sekitar tujuh hari,” jelas Meifta.

Oleh karenanya, Meifta menyampaikan pihaknya juga bakal terus melakukan pemantauan serta pengendalian kasus DBD ini dengan sejumlah cara. Misalnya dengan mengoptimalkan penggunaan larvasida di tengah masyarakat dan memastikan penanganan medis bagi pasien DBD.

Yang paling penting juga dalam upaya menekan penyebaran DBD. Salah satu cara yang dianjurkan adalah menerapkan pola 3M Plus. Yaitu menguras tempat penampungan air, menutup wadah yang dapat menjadi sarang nyamuk, serta mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air. 

“Selain itu, ada langkah tambahan atau Plus. Yaitu mengenakan pakaian lengan panjang, memelihara ikan pemakan jentik di bak mandi, memasang kelambu di tempat tidur, serta menaburkan larvasida di tempat penampungan air,” tutup dia. (ian/aim)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img