MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Berawal dari mengajar ngaji di sebuah rumah, KH Agus Salim Mahfudz Yusuf yang lebih akrab disapa Gus Fudz, mendirikan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in yang berada di Jl KH Yusuf Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Seiring dengan perkembangan jumlah santri dan tuntutan masyarakat kini terus berkembang mengikuti zaman dan tetap memegang teguh nilai-nilai ajaran Islam, utamanya dalam bidang pendidikan.
Pengasuh Pesantren Hidayatul Mubtadi’in KH Ahmad Toha Mahfuz, menyampaikan sejarah awal berdirinya Ponpes Hidayatul Mubtadi’in yang dirintis ayahandanya KH Agus Salim Mahfudz Yusuf pada tahun 1972. “Pada awal berdiri, Ponpes Hidayatul Mubtadiin hanya memiliki sembilan santri dengan menempati rumah pengasuh yang cukup sederhana,” ungkap Gus Toha sapaannya.
Dijelaskan, meskipun dimulai dengan sedikit santri, ketekunan dan keuletan dari Gus Fudz Ponpes Hidayatul Mubtadiin berkembang cukup pesat dalam hitungan tahun, dan berkembang mendirikan Yayasan.
Menurut Gus Toha, KH. Agus Salim Mahfudz Yusuf lebih dikenal dengan panggilan Gus Fudz, dilahirkan di desa Tasikmadu Kota Malang pada Tahun 1942. Gus Fudz merupakan putra ke 6 dari 8 bersaudara pasangan KH Yusuf (berasal dari Tasikmadu) dengan Bu Nyai Hj Siti Aminah (yang berasal dari Singosari).
Ia kemudian menempuh pendidikan pesantrean sejak berusia 15 tahun di pondok pesantren APIS Sanan Blitar yang diasuh Alm KH Damanhuri, pada usia sekitar 20 tahun atas arahan KH Damanhuri Gus Fudz dikirim untuk belajar di Pondok Pesantren yang diasuh KH Sahlan di Krian.
Pada tahun 1971, beliau menikah dengan Hj Umi Solikhah, dan dikaruniai 5 anak, 1 orang putra dan 4 orang putri. Setelah menikah beliau mengajar pemuda sekitar tempat tinggalnya di musala yang berada di depan rumahnya. Saat itu ia bersama sang istri mendirikan tempat pengajian Alqur’an, kitab-kitab salaf, dan juga baca tulis.
“Ini dilakukan karena pada saat itu masih banyak pemuda dan pemudi di sekitar kediaman beliau yang buta huruf. Setelah beberapa waktu ada beberapa pemuda dan pemudi dan memutuskan utuk menetap di rumah beliau. Walaupun pada saat itu beliau belum mendirikan pondok pesantren. Kemudian pada tahun 1972 beliau menerima beberapa orang santri yang berasal dari luar daerah, sehingga beliau memutuskan mendirikan sebuah bangunan gubuk untuk tempat tinggal santri. Pada akhirnya menjadi cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Tasikmadu ini,” tegas Gus Toha.
Pada tahun 1980, Gus Fudz mendirikan Madin setingkat Ula, untuk menampung anak-anak yang pagi hari sekolah di SD sedang siang dan sore hari belajar di Madin. Pada tahun 1982, Ia mendirikan RA setingkat TK yang diberi nama RA Roudlotul Jannah. Setelah itu pada tahun 1989 mendirikan Madrasah formal tingkat MI dan MTs yang diberinama Hidayatul Mubtadi’in Tasikmadu. Kemudian pada tahun 1996 mendirikan MA Hidayatul Mubtadiin Tasikmadu. “Setelah beliau wafat kepemimpinan pondok pesantren dipegang ibu dan didampingi putra putrinya,” ucap Gus Toha.
Ia menambahkan, Ponpes Hidayatul Mubtadi’in bertujuan untuk meyelenggarakan pendidikan agama yang diorentasilkan bagi para santri fakir miskin (dhua’afa) dan yatim piatu. (ica/udi/bersambung)