MALANG POSCO MEDIA, MALANG – MA Nurul Ulum mempunyai cara tersendiri dalam mengemas program Ramadan tahun ini. Ada inovasi kegiatan yang menyajikan program ramadan kreatif dan tidak monoton seperti pada umumnya. Siswa atau santri di madrasah ini membuat poster dan mempresentasikannya.
Kepala MA Nurul Ulum, A. Musthofa Zamzami, M.Pd mengatakan, poster yang dibuat siswa semuanya bertema ramadan. Materi yang disampaikan semuanya berkaitan dengan amaliah dan hikmah di Bulan Suci ini. Seperti, keutamaan ramadan, puasa, salat tarawih, sedekah, zakat dan lainnya. Semua tema tersebut sudah ditentukan oleh guru.
“Agenda posternya ini kita tentukan supaya program Ramadan tidak monoton. Dan diantara tujuannya untuk mengasah kreativitas para santri, meningkatkan daya literasi mereka dan kepercayaan diri,” terang Gus Azam, sapaan akrabnya.
Produk poster yang dihasilkan santri MA Nurul Ulum sangat beragam. Menunjukkan potensi dan bakat mereka yang luar biasa. Dari poster tersebut juga menunjukkan pengetahuan mereka tentang apa saja yang berkaitan dengan Ramadan. Seperti hikmah dan amalan ibadah yang ada di dalamnya. Disinilah daya literasi mereka diuji. Sehingga menghasilkan poster yang bagus.
Gus Azam menerangkan, program Ramadan di MA Nurul Ulum sebenarnya sudah dimulai sejak 3 Maret lalu sampai 21 Maret 2025. Selama itu program harian madrasah ini dikonsep dengan nuansa yang berbeda dari biasanya. Ada program muhadarah, dan sebagainya.
“Sebenarnya kami sudah terbiasa dengan program pondok karena terpadu dengan program pesantren Nurul Ulum. Makanya Ramadan ini kita konsep unik dan menarik supaya tidak biasa saja,” terangnya.
Selain membuat poster, diantara program unik di Ramadan ini adalah mengundang pendongeng. Temanya sama, berkaitan dengan keutamaan Ramadan. Lalu, ada program mendatangkan alumni sukses. Yakni yang berprofesi sebagai perawat.
Mereka didatangkan, untuk menjelaskan pada santri tentang puasa dari perspektif kesehatan. Dengan harapan menambah wawasan para santri atau siswa tentang puasa dilihat dari sudut pandang sains atau kesehatan. “Kami menggandeng orang-orang yang punya ikatan dengan pesantren. Sehingga lebih mudah komunikasinya,” terang Gus Azam.
Di MA Nurul Ulum ada siswa putra dan putri. Selama ramadan program mereka tidak sama. Pun dengan materi dan waktunya. Santri Putri dari awal hingga akhir nyaris full dengan kegiatan Ramadan.
Termasuk ada kegiatan bagi takjil pada masyarakat. Di kegiatan ini mereka didampingi para guru. “Tujuannya untuk syiar Islam, kita berbagi keberkahan di Bulan Suci, sekaligus menanamkan sikap empati dan kepedulian santri kami kepada sesama,” pungkasnya. (imm)
