MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Suasana semrawut mewarnai Alun-Alun Kota Malang selama libur panjang Lebaran. Sampah terlihat berserakan di sejumlah titik, memicu keluhan dari pengunjung dan menjadi sorotan masyarakat.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Laode KB Al Fitra, mengakui bahwa kebersihan kawasan terganggu akibat keterbatasan petugas. Terlebih, selama libur Lebaran, tenaga kebersihan bekerja dengan sistem shift.
“Dengan lonjakan pengunjung dan aktivitas yang meningkat, jumlah personel yang tersedia tidak mencukupi,” jelas Laode, Senin (7/4) kemarin.
Plt Kepala UPT Pengelolaan Taman DLH Kota Malang, Herutoto Prasetyo, menambahkan bahwa meningkatnya jumlah pedagang kaki lima (PKL) turut menambah volume sampah. Namun, ia menilai persoalan utama tetap pada rendahnya kesadaran masyarakat.
“Kami sudah sediakan tempat sampah dalam jumlah cukup. Tapi jika pengunjung dan PKL tetap membuang sembarangan, petugas pasti kewalahan,” tegasnya.
Petugas kebersihan tetap dijadwalkan bertugas dari pagi hingga malam hari. Namun karena tingginya aktivitas, tumpukan sampah kerap kembali muncul tak lama setelah dibersihkan.
Luqman (44), salah satu PKL yang menjual es degan di sekitar alun-alun, mengaku berupaya menjaga kebersihan dengan menyediakan kantong plastik sampah sendiri.
“Saya tampung sampah dari pembeli, lalu buang ke tempat sampah umum. Tapi memang banyak pengunjung yang masih buang sembarangan,” ujarnya.
DLH Kota Malang mengakui perlunya strategi tambahan dalam pengelolaan taman saat hari besar. Kolaborasi antara petugas, PKL, dan pengunjung dinilai menjadi kunci menjaga ruang publik tetap bersih dan nyaman. (mg/aim)
