spot_img
Sunday, August 3, 2025
spot_img

SMP Kristen 1 YPK Malang, Kenalkan Filosofi Kupat Perkuat Karakter Siswa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Idul Fitri penuh dengan makna. Terdapat nilai-nilai moral yang mampu memperkuat karakter seseorang. Dan itu tidak hanya dimaknai oleh Lembaga Pendidikan Islam. Sekolah Kristen pun menyampaikan makna dan nilai-nilai moral yang terdapat di momentum Idul Fitri kepada siswanya.

Maka dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri serta menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa, SMP Kristen 1 YPK menggelar acara talk show dan refleksi. Kegiatan ini digelar Senin (7/4) lalu dengan tema: Kupat dan Laku Papat : Momen Refleksi dan Pembentukan Karakter.  pada Senin ( 7/ 4 ) 

“Kegiatan ini bertujuan mengenalkan filosofi tradisional Jawa tentang ketupat yang meliputi empat makna mendalam: Lebaran, Leburan, Laburan, dan Luberan,” terang Kepala SMP Kristen 1 YPK Tirosa Duta Abadi Bako  S.Th.

Acara ini dikemas dalam bentuk talkshow, serta sesi refleksi yang melibatkan seluruh siswa dan guru. Filosofi Lebaran diartikan sebagai momen kembali ke fitrah, Leburan sebagai simbol saling memaafkan dan melebur dosa, Laburan mengingatkan pentingnya menyucikan hati seperti warna putih dari bubuk kapur  dan Luberan mengajarkan nilai berbagi rezeki kepada sesama.

Tirosa menyampaikan bahwa filosofi kupat bukan hanya tradisi, tetapi sarat makna pendidikan karakter. “Melalui acara ini, kami ingin agar siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang luhur. Menjadi pribadi pemaaf, bersih hati, dan gemar berbagi. Kupat adalah simbol lokal yang sangat relevan untuk membentuk karakter anak-anak bangsa,” ujarnya.

Kegiatan Talkshow dan Refleksi ini diakhiri dengan kegiatan simbolis saling bermaafan antar siswa dan guru. Tirosa  berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin yang memperkuat pendidikan karakter berbasis budaya lokal.

Kegiatan ini juga mendapat respon positif dari para siswa SMP Kristen 1 YPK. Salah satu siswa kelas 7, Lionel Aaron Elnantan Pijaya juga mengaku mendapat banyak pelajaran dari acara ini. “Biasanya saya hanya tahu ketupat sebagai makanan khas Lebaran. Tapi ternyata ada makna mendalam di baliknya. Saya jadi lebih sadar pentingnya minta maaf dan berbagi kepada orang lain,” ucap Lionel. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img