MALANG POSCO MEDIA – Stadion Kanjuruhan yang dinyatakan layak untuk digelarnya pertandingan memang kabar gembira. Kepastian itu diumumkan setelah tim auditor Mabes Polri melakukan risk assessment yang berlangsung sejak, Selasa (8/4) lalu hingga Kamis (10/4). Stadion Kanjuruhan mendapat poin di angka 71,42.
Namun kabar gembira itu jangan menjadi uforia. Manajemen Arema FC yang menargetkan bisa menggunakan Stadion Kanjuruhan pada, Kamis (24/4) saat menjamu Madura United harus bekerja ekstra keras. Segala kelengkapan prosedur pertandingan pun harus disiapkan secara matang dan sempurna.
Sarana dan prasarana Stadion Kanjuruhan memang sudah dinyatakan layak, meskipun masih banyak yang harus dilengkapi hingga poinnya 100 persen. Namun di luar itu, banyak faktor yang juga harus disiapkan dan dikoordinasikan dengan banyak pihak. Tragedi Kanjuruhan harus menjadi pegangan nomor satu agar kasus-kasus serupa tak terulang kembali.
Jangan sampai hanya fisik stadion yang bagus. Semua kagum dan bangga. Namun antisipasi risiko, saat digelarnya sebuah pertandingan, baik skala besar maupun kecil, masih tetap sama dan memprihatinkan. Tetap buruk dan tak disiapkan prosedur yang aman, nyaman dan selamat. Tragedi Kanjuruhan harus tetap menjadi pedoman agar penyelenggaraan pertandingan sepakbola di Kanjuruhan aman, nyaman dan selamat.
Ini momen bagi Manajemen Arema FC dan seluruh stakeholder terkait untuk mengembalikan lagi kebanggaan Stadion Kanjuruhan. Sejak peristiwa 1 Oktober 2022, stadion ini menjadi tempat yang traumatis bagi masyarakat di Malang Raya, Indonesia bahkan dunia. Teruma bagi keluarga korban yang sampai kapan pun tak akan melupakan tragedi mengerikan itu.
Maka tak ada pilihan lain yang harus dilakukan Manajemen Arema FC dan Panpel pertandingan selain memberikan kepastian dan jaminan keamanan, kenyamanan dan keselamatan seluruh penonton. Memang tak mudah memastikan semuanya. Tapi itu yang harus dilakukan bila ingin Aremania dan pecinta bola kembali menonton Singo Edan di Stadion Kanjuruhan. Tiket mahal masih bisa dibeli. Rusaknya stadion masih bisa diperbaiki. Tapi kalau trauma soal hilangnya ratusan nyawa saat menonton sepak bola, ini yang susah mengembalikannya. Butuh kesabaran dan kepastian. Dan itu butuh waktu lama. Yang bijak, tak perlu buru-buru mematok kapasitas penonton. Tiket pun tak perlu mahal-mahal.(*)