Malang Posco Media, Malang – Pemerintah Kabupaten Malang menyiapkan dua alternatif untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Alternatif pertama yaitu pembangunan sekolah baru di lahan aset Pemkab Malang dan alternatif ke dua menggunakan gedung yang sudah ada.
“Sesuai surat yang diusulkan kepada Kementrian Sosial, untuk dukungan partisipasi Pemda dalam Pembetukan Sekolah Rakyat. Pada surat yang ditandatangani bapak Bupati Malang tanggal 10 April 2025 ini ada dua alternatif yang diusulkan pembetukan Sekolah Rakyat. Yakni pembangunan baru dan alternatif kedua memanfaatkan gedung yang sudah ada,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Dr Suwadji.
Dia mengatakan untuk alternatif pertama yakni pembangunan sekolah baru ada dua lokasi yang diusulkan. Yakni di Desa Srigonco Kecamatan Bantur dan di Desa Jeru Kecamatan Tumpang.
“Lahan yang disiapkan di Desa Srigonco seluas 9.6730 hektare. Sedangkan di Desa Jeru Kecamatan Tumpan lahan yang disiapkan seluas 6.2034 hektare. Dua lahan tersebut merupakan aset Pemkab Malang,’’ urainya.

Sedangkan alternatif ke dua dijelaskan Suwadji menggunakan lahan seluas 2.9681 hektare dan gedung seluas 2.609 meter persegi yang sudah ada. Ini berlokasi di Desa Sukosari Kecamatan Kasembon. Lahan dan gedung tersebut dikatakan Suwadji merupakan milik Universitas Brawijaya Malang.
“Gedung tersebut dulunya adalah bekas laboratorium pertanian,’’ tambah Suwadji.
Mantan kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ini mengatakan dua alternatif usulan tersebut telah ditinjau langsung oleh Kementrian Sosial dan Kementrian PUPR. “Altenatif mana yang dipilih kami belum tahu. Yang pasti dua alternatif yang kami usulkan sudah ditinjau,’’ tambahnya.
Yang pasti dikatakan Suwadji, Pemerintah Kabupaten Malang telah melengkapi data yang dibutuhkan penyelenggaraan SR tersebut.
Selain dua alternatif di atas, Suwadji juga menguraikan Pemerintah Kabupaten Malang menyiapkan alternatif lain. Yakni penyelenggaraan SR memanfaatkan gedung sekolah yang telah dihapus karena adanya penggabungan.
“Jika penyelenggaraan SR ini mulai tahun ajaran baru 2025/2026, maka kami ada altenatif yang disiapkanadalah menggunakan gedung sekolah yang sudah dimerger. Ada lima lokasi,’’ pungkas Suwadji.(ira/jon)