MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Semangat belajar dan berkreativitas ditunjukkan oleh siswa-siswi SD Islam Sabilillah Malang 1. Senin (21/4) kemarin, mereka tampil penuh percaya diri. Dalam sebuah lomba fashion show dan lomba foto booth. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025.
Kegiatan diawali dengan apel pagi, diikuti seluruh guru dan siswa kelas 1 sampai kelas 5. Setelah apel ada penampilan dua parade puisi. Ditampilkan oleh siswa kelas 3, 4 dan 5. Ada juga penampilan musik sebanyak dua kali tampilan. Dengan mengenakan busana daerah seluruh siswa tampak menikmati kegiatan ini. “Anak-anak terlihat menikmati kegiatan, kecuali kelas 6 yang saat ini sedang mempersiapkan untuk ujian,” ucap Ketua Panitia, Reni Lailina Hidayah, S.Pd, M.Pd.
Lomba fashion show dan foto booth ini menjadi pembeda dari peringatan Hari Kartini tahun-tahun sebelumnya. Bukan fashion biasanya. Tetapi fashion show Kakang Mbakyu Cilik, diikuti kelas 1 sampai kelas 3. Masing-masing kelas mengirimkan utusannya, sepasang siswa dan siswi.
Pun dengan lomba foto both. Lomba ini bertema Lensa Emansipasi, diikuti semua kelas. Guru dan semua siswanya foto bersama. Foto terbaik dan paling menarik. “Dua lomba ini yang membedakan dari tahun sebelumnya. Sebagai bentuk inovasi kami sehingga Peringatan Hari Kartini tahun semakin menarik,” kata Reni.
Sedangkan, lomba siswa kelas 4 dan 5 mengikuti lomba menulis puisi. Lomba ini rencananya akan digelar Selasa (22/4) hari ini. Dengan mengusung tema Kartini Di Mataku. Dengan harapan siswa SD Islam Sabilillah Malang 1 semakin mengenal sosok yang dikenal dengan pahlawan emansipasi wanita ini.
Reni menjelaskan, Peringatan Hari Kartini tidak sekedar seremonial. Tetapi ada urgensi yang menjelaskan tentang sosok seorang pahlawan perempuan yang berjasa pada bangsa ini. Seorang yang cerdas, berani dan berjiwa besar dalam memperjuangkan pendidikan dan hak asasi perempuan.
Menurutnya, ada banyak hal yang bisa dipelajari dalam memperingati Hari Kartini. Diantaranya, pentingnya pendidikan bagi perempuan. “Karena perempuan adalah sekolah pertama bagi anak, sudah bukan zamannya lagi membedakan pendidikan untuk laki-laki perempuan apalagi membatasi perempuan dalam hal pendidikan,” katanya.
Kedua, lanjut dia, kegigihan dan semangat juang yang tinggi. Seorang Raden Ajeng Kartini memperjuangkan hak-hak manusia, khususnya kaum perempuan. “Pelajaran lainnya dari sosok Kartini adalah menjadi manusia yang mandiri, tangguh, percaya diri, kreatif dan inovatif. Susah bukan alasan untuk menyerah, karena untuk mencapai tujuan yang luhur butuh perjuangan,” pungkasnya. (imm/adv/udi)
-Advertisement-.