MALANG POSCO MEDIA, MALANG – TK Islam Sabilillah Malang 1 punya cara sendiri dalam memperingati Hari Kartini, Senin (21/4) lalu. Dari serangkaian acara yang dilaksanakan, salah satunya mengenalkan aneka jajanan tradisional pada siswa. Ada ketan, lupis, cenil dan klepon. Mereka antusias mencoba satu persatu jajan yang dikenalkan. Selain itu guru juga menyisipkan pembelajaran makan secara Islami.
Ketua Panitia Hari Kartini TKIS 1, Indi Diana Fakhriya, S.Pd mengatakan, pengenalan kue tradisional menjadi salah satu hal yang menarik dan pembeda pada Hari Kartini di tahun-tahun sebelumnya. Konsep ini dinilai bermakna mengingat banyak sekali pembelajaran di dalamnya.
“Supaya anak-anak kami bersyukur. Bahwa kita memiliki keragaman budaya dan kuliner. Ini menjadi kekayaan lokal yang kita miliki dan melalui kegiatan ini mereka (siswa) dapat mengenal jajanan tradisional serta pakaian daerah yang mereka kenakan,” katanya, Selasa (22/4) kemarin.
TK Islam Sabilillah Malang 1 memeriahkan Hari Kartini 2025 dengan tema Semangat Kartini Mewujudkan Generasi Unggul. Dari tema ini diharapkan perjuangan besar RA Kartini dalam mencerdaskan bangsa menjadi inspirasi semua orang. Khususnya guru dan siswa TK Islam Sabilillah Malang 1. “Dimana kita menekankan semangat juang Kartini untuk terus belajar demi mewujudkan generasi unggul,” ucap Diana.
Kegiatan Hari Kartini dimulai dengan apel di hall untuk pembukaan acara oleh Kepala TK Islam Sabilillah Malang 1, Kurnia Islamiyah, S.Pd. Kemudian dilanjutkan dengan lomba vocal group yaitu menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini oleh setiap kelas. Dimulai dari kelompok B dilanjut kelompok A. Lalu ada pengumuman lomba juara 1, 2, 3 dari masing-masing level.
“Anak-anak sangat antusias, karena mereka sudah berlatih menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini sejak beberapa hari sebelum hari H. Mereka juga tampak antusias mengenal dan mencoba kue tradisional yang kami kenalkan,” terang Diana.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala TK Islam Sabilillah Malang 1, Kurnia Islamiyah, S.Pd menjelaskan kepada anak didiknya semangat belajar Kartini dan perjuangannya dalam mengembalikan hak perempuan yang awalnya tidak boleh sekolah. Dia pun berharap perjuangan Kartini menjadi teladan.
“Tantangan yang dihadapi ibu Kartini saat ini begitu besar. Namun beliau tetap gigih dan optimis. Perempuan juga harus pintar. Berkat perjuangan besar itu, kita semua, laki-laki dan perempuan, bisa terus belajar dan melanjutkan pendidikannya,” terangnya.
Peringatan Hari Kartini TKIS 1 berlangsung sukses dan lancar. Hasil baik ini tidak lain berkat support orang tua dalam mendampingi buah hatinya dalam menghafal lagu Ibu Kita Kartini di rumah. Serta totalitas orang tua dalam memberikan dress code terbaik untuk putra putri mereka. (imm/adv)