MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pendapatan pajak dari sektor hotel di Kota Malang mengalami penurunan selama tiga bulan terakhir. Data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang menunjukkan tren penurunan signifikan sejak awal tahun 2025.
Kepala Bapenda Kota Malang, Dr. Handi Priyanto, mengungkapkan pada Januari lalu penerimaan pajak dari hotel tercatat mencapai Rp 6 miliar. Namun, pada Februari turun menjadi Rp 4,6 miliar, dan kembali menurun di Maret menjadi Rp 3,4 miliar. Total Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor ini dalam tiga bulan pertama hanya mencapai Rp 14 miliar.
“Setiap bulan terus menurun. Ini jelas berdampak pada capaian PAD secara keseluruhan,” ujar Handi saat ditemui Malang Posco Media, Rabu (23/4) kemarin.
Handi menilai penurunan ini dipengaruhi oleh kebijakan efisiensi anggaran yang dikeluarkan pemerintah pusat, yang turut menekan daya beli masyarakat. Meski demikian, Pemkot Malang bersama Bapenda tetap optimistis. Berbagai langkah dirancang untuk mendorong perputaran ekonomi, terutama melalui dukungan terhadap sektor mikro seperti UMKM serta penyelenggaraan event-event kreatif yang bisa menarik kunjungan ke Kota Malang.
“Pemerintah daerah harus hadir memberi intervensi. Salah satunya lewat penyelenggaraan event yang bisa menggairahkan pariwisata dan mendorong okupansi hotel,” tambahnya.
Handi juga menyebut, meski sektor hotel melemah, namun masih terbantu oleh pendapatan dari restoran yang berada dalam unit usaha hotel. Menurutnya, inovasi di sektor kuliner menjadi kunci menarik minat pengunjung.
“Jika pengelola hotel terus berinovasi di bidang kuliner, itu bisa jadi daya tarik tersendiri dan mendongkrak pendapatan,” ungkapnya.
Ia pun optimistis tren penurunan ini bersifat sementara. Beberapa agenda besar seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025 diyakini mampu mengangkat kembali tingkat kunjungan dan pendapatan pajak dari sektor perhotelan. (ica/aim)