MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kota Malang mencatat inflasi bulanan sebesar 1,07 persen (month to month/mtm) pada April 2025. Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan dipublikasikan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, Senin (5/5) kemarin.
Kepala KPw BI Malang, Febrina, menjelaskan bahwa inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan sejumlah komoditas, antara lain tarif listrik, harga emas perhiasan, bawang merah, santan jadi, serta labu siam atau jipang.
“Kenaikan harga tarif listrik terjadi sejalan dengan normalisasi pembayaran tagihan listrik, khususnya pelanggan pascabayar, setelah menikmati diskon hingga 50 persen untuk pemakaian Januari dan Februari 2025 (tagihan dibayarkan pada Februari dan Maret 2025),” jelas Febrina.
Meski mengalami peningkatan, angka inflasi ini masih lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,38 persen (mtm). Lebih lanjut, Febrina menerangkan kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, yang berdampak pada penurunan produksi hortikultura. Adapun kelangkaan santan jadi disebabkan oleh meningkatnya permintaan ekspor kelapa. Sehingga pasokan dalam negeri menurun. Sementara itu, naiknya harga labu siam/jipang dipicu oleh lonjakan permintaan pasar.
Di sisi lain, laju inflasi yang lebih tinggi masih bisa tertahan oleh penurunan harga beberapa komoditas, yakni cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, serta bensin.
“Penurunan harga cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah seiring pasokan yang memadai pasca Ramadan dan Idul Fitri. Untuk penurunan harga bensin disebabkan oleh penurunan harga bensin nonsubsidi akibat kebijakan pemerintah,” pungkas Febrina. (ica/aim)