MALANG POSCO MEDIA– Sudah menjadi agenda rutin, keluarga besar Malang Posco Media (MPM) menggelar wisata keluar kota. Sebelumnya berwisata ke kawasan Dieng di Wonosobo hingga tempat-tempat wisata di Semarang dan Jawa Tengah. Tahun ini, wisata digelar dengan tajuk Nglencer Jogja 2025, Sabtu (10/5) hingga Minggu (12/5) lalu.
Jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan, dibentuklah tim kecil yang terdiri Ira Ravika, Noer Adinda Zaeni, Sisca Angelia, Stanley Rahardson, Jon Soeparijono dan lainnya.
Melalui rapat beberapa kali, serta beberapa kali perubahan rute, akhirnya disepakati tempat-tempat wisata yang dikunjungi. Yakni, Lava Tour Merapi, Obelix Sea View dan Malioboro. Sebenarnya ada satu destinasi di Solo yang juga akan dikunjungi. Yakni Masjid Sheikh Zayed. Namun pertimbangan waktu, terpaksa dibatalkan.
Tugas panitia pun mulai dibagi. Ira Ravika bagian mencari bus karena kenal baik dengan pemilik PO Bus Bagong. Wartawan yang biasanya ngepos di Kabupaten Malang bagian menghubungi pihak PO Bagong.
Begitupula Noer Adinda Zaeni yang menghubungi beberapa rumah makan di sekitar kawasan wisata. Serta memesan jip di Lava Tour Merapi. Sedangkan Stanley Rehardson, bertugas sebagai dokumentasi atau fotografer.
Hari H pun tiba. Seluruh karyawan Malang Posco Media mulai kumpul di Rumah Kita, sebutan kantor MPM, Jumat (9/5) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Sekitar pukul 23.30, rombongan Nglencer 2025 pun ladub dengan satu bus pariwisata PO Bagong.
Diperkirakan rombongan akan tiba di Lava Tour Merapi pagi hari. Namun diluar perkiraan, rombongan telah mendekati kawasan Merapi subuh sekitar pukul 04.00 WIB.
“Saya melihat kecepatan bus 120 kilometer per jam,” kata salah satu peserta wisata JIJ Junaedi.
Usai salat subuh di kawasan Sleman, seluruh karyawan mengawali wisata dengan Lava Tour Merapi yang ada di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.
Dengan melewati medan yang cukup menantang, Lava Tour Merapi ini dimulai dengan mengunjungi sejumlah spot yang menarik. Dimulai dengan belajar sejarah di Museum Mini Sisa Hartaku yang menyimpan sisa-sisa dari erupsi Gunung Merapi tahun 2006 dan tahun 2010.
Di museum ini menyimpan sisa-sisa perabotan dan reruntuhan akibat awan panas dan lahar Merapi. Bisa dilihat banyak perabotan yang meleleh karena saking panasnya.
Setelah mempelajari sejarah erupsi Gunung Merapi di Museum Mini Sisa Hartaku, kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi Batu Alien yang dulunya merupakan sebuah perkampungan yang hilang dan terpendam erupsi Merapi.
Usai mengunjungi Batu Alien, dilanjutkan dengan berpetualang menyusuri sungai dengan mobil jip. Medan yang sungguh menantang, membuat adrenalin makin terpacu. Total keseluruhan untuk tur ini menempuh jarak sejauh sekitar 29 kilometer.
Usai dari Lava Tour Merapi dilanjutkan ke Obelix Sea View yang terletak di perbukitan Giricahyo, Purwosari, Gunungkidul Yogyakarta. Wisata ini ini menyajikan pemandangan indah pantai dan laut selatan Jawa dari ketinggian. Di wisata ini tak hanya pemandangan yang cantik, di Obelix Sea View juga menawarkan sejumlah wahana yang menarik. Misalnya seperti wahana The Swing, ayunan di pinggir tebing dengan ketinggian sampai 12 meter. Juga ada The Nest, spot foto dengan jaring yang juga ada di ketinggian. Selain itu, ada Infinity Pool, kolam renang dengan pemandangan laut lepas.
Wakil Pemred Vandri van Battu menjajal salah satu wahana yakni ayunan di pinggir tebing dengan ketinggian sampai 12 meter yang diikuti beberapa peserta lainya seperti M Buari dan Jon Soeparijono. “MPM selalu mengadakan wisata bersama. Tujuannya agar makin semangat. Jadi imbang, kerja dan wisata,” kata Jon. Usai puas wisata di Obelix Sea View dilanjutkan ke Malioboro. Di kawasan ini peserta diberi kebebasan untuk jalan-jalan menikmati keindahan Kota Jogjakarta. Di lokasi wisata terakhir ini, rombongan ditemui mantan karyawan Malang Posco Media yang kini sudah sukses menjadi pengusaha di Kota Gudeg Guest Gesang. Setiap kali Malang Posco Media ke Jogjakarta, pria asal Arjosari ini selalu menyempatkan bertemu demi menjaga silaturahmi. (jon/van)
