Friday, September 19, 2025
spot_img

Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan UM, Library-AI Dorong Kompetensi Pustakawan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) melakukan pengembangan profesionalisme alumni melalui kegiatan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB). Sabtu (17/5) lalu, digelar kegiatan seminar bertajuk “Implementasi Modul Library-AI untuk Meningkatkan Kompetensi dan Daya Saing Alumni S1 Ilmu Perpustakaan dalam Pengelolaan Informasi Berbasis AI. Kegiatan itu digelar di Aula Edotel, SMK Negeri 3 Kota Malang.

Kaprodi S1 Ilmu Perpustakaan UM Moh. Safii, S.Kom., M.Hum menekankan pentingnya pustakawan untuk tetap relevan di era kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI). Ia menjelaskan bahwa pustakawan harus menilai setiap adopsi teknologi dengan lima lensa utama : efektivitas, ketepatan, efisiensi, kecepatan, dan inovasi. “Prinsip-prinsip inilah yang memastikan bahwa AI benar-benar memperkuat, bukan sekadar menggantikan keahlian profesional mereka,” ujarnya dihadapan para peserta.

Lebih lanjut, Safii memaparkan penerapan AI dalam berbagai aspek layanan perpustakaan. Dalam pengayaan data, pustakawan kini dapat menautkan koleksi internal ke sumber eksternal, mengekstraksi metadata secara otomatis, hingga menganalisis sentimen pengguna. “Hasilnya adalah basis data yang lebih kaya, bersih, dan mudah ditelusuri,” tambahnya.

Teknologi AI juga mendukung pengambilan keputusan berbasis data dengan memprediksi tren peminjaman, mengoptimalkan anggaran akuisisi, hingga memberikan personalisasi layanan melalui algoritme rekomendasi. Hal ini memungkinkan katalog perpustakaan menjadi lebih relevan dan menarik bagi setiap pengguna.

Selain itu, AI memperkuat manajemen koleksi dengan penataan otomatis, visibilitas koleksi daring, dan fitur aksesibilitas seperti teks-ke-suara, deskripsi gambar, hingga terjemahan instan. Dengan demikian, perpustakaan dapat menjadi lebih inklusif bagi penyandang disabilitas.

Moh. Safii juga menyoroti peran AI dalam pelestarian budaya melalui digitalisasi cerdas dan deteksi kerusakan. Dukungan multibahasa yang ditawarkan teknologi ini membuka akses bagi komunitas global terhadap karya lokal.

“Dengan menyatukan seluruh fungsi tersebut dalam kerangka efektivitas, ketepatan, efisiensi, kecepatan, dan inovasi, pustakawan bukan hanya mengikuti arus teknologi, tetapi memimpinnya menjadikan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan yang adaptif dan berorientasi masa depan,” jelas Safii.

Hal ini merupakan bagian dari upaya Prodi Ilmu Perpustakaan UM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan keempat tentang pendidikan berkualitas dan tujuan kesepuluh tentang pengurangan kesenjangan. “Melalui kompetensi berbasis teknologi yang terus diperbarui, alumni diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam dunia informasi digital,” pungkasnya. (imm/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img