Dampak Rekayasa Lalin Jalan Kahuripan
MALANG POSCO MEDIA-Uji coba perubahan arus lalu lintas (lalin) yang mulai diberlakukan di Jalan Kahuripan-Brawijaya-Tumapel Kota Malang, Rabu (14/5) lalu, mendapatkan tanggapan beragam dari pedagang Pasar Burung dan Pasar Bunga Kota Malang yang berada di kawasan Splindid.
Pedagang secara umum menyambut positif karena dapat mengurai macet. Namun di sisi lain juga menurunkan omzet karena banyak pelanggan yang bingung dengan rute baru.
Salah satu pedagang bunga dan buket di kawasan Jalan Tumapel, Kaswanti, 50, menilai perubahan arus lalin justru membuat kawasan menjadi lebih tertib dan nyaman bagi pengunjung. Hal ini karena tidak adanya penumpukan kendaraan karena parkir dua sisi, dan masih dijadikan jalan tembusan.
“Sekarang enak, nggak macet. Jalanan jadi tenang, nggak ramai sama kendaraan yang bikin riweh. Pengunjung juga bisa lebih nyaman ke pasar, dan bisa langsung menuju ke outlet di kawasan kami,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan pedagang di Pasar Burung Kota Malang, Ardi. Pria 35 tahun itu mengatakan, perubahan arus lalin membuat pengunjung sempat kebingungan. Untuk di kiosnya kunjungan berkurang, tetapi tidak signifikan.
“Positifnya memang nggak macet. Tapi, memang ada juga pelanggan yang kebingungan karena harus muter. Biasanya langsung dari arah Pasar Bunga (Jalan Brawijaya arah Kahuripan) sekarang harus cari jalur lain,” ujarnya.
Pedagang pakan burung dan hewan peliharaan di Pasar Burung, Kholifah, 44, menyebutkan penurunan omzet cukup signifikan di kiosnya. Khususnya setelah perubahan rute, sehingga Pasar Burung tak lagi menjadi jalan alternatif pengguna jalan.
“Agak sepi memang selama lima hari pelaksanaan ini, termasuk akhir pekan kemarin, karena banyak yang bingung. Pembelinya hanya langganan saja, padahal biasanya waktu rute sebelumnya, banyak yang menjadikan Pasar Burung sebagai jalur alternatif dan ramai. Sehingga kadang yang lewat, melihat dagangan kami akhirnya mampir dan beli,” jelasnya.
Ia mengatakan penurunan jumlah pengunjung dalam beberapa hari pertama uji coba masih cukup wajar. Diperkirakan penurunan kunjungan ini tidak lebih dari 50 persen dari hari biasanya, dan tetap disayangkan. Namun ia optimis kondisi akan kembali normal.
“Kami merasa mungkin sosialisasi ke masyarakat harus lebih baik lagi. Karena inikan akses ke Pasar Burung hanya satu saja lewat Jalan Tumapel. Harus lebih gencar lagi, agar masyarakat tidak bingung dan tau jalur masuknya sehingga tetap ramai seperti sebelumnya,” ungkapnya.
Seperti diberitakan Malang Posco Media sebelumnya, rekayasa lalu lintas di Jalan Kahuripan-Brawijaya-Tumapel dilakukan untuk mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di depan Jembatan Kahuripan yang merupakan bottleneck. Rekayasa berupa pengalihan menjadi satu arah dari Jalan Kahuripan menuju Timur, dilakukan dengan melibatkan banyak pihak, termasuk TNI, Polresta Malang Kota, Satpol PP, dan stakeholder lainnya.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menyebut rekayasa ini akan dievaluasi secara berkala selama masa uji coba. Jika efektif, maka pengaturan lalu lintas baru tersebut bisa diberlakukan secara permanen. (rex/van)
-Advertisement-.