spot_img
Sunday, June 22, 2025
spot_img

Wisuda SDN Kauman 1 Malang Tuai Polemik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Polemik acara wisuda kembali mencuat di tengah masyarakat. Kali ini dari SDN Kauman 1 Malang yang sebagian orang tua siswa merasa keberatan dengan agenda tersebut. Di beberapa media sosial, seperti Facebook, isu ini sudah mencuat. Dan hingga kini masih liar bergulir.

“Wisuda atau purnawiyata mewah atau menghabiskan  biaya  tinggi sudah banyak ditinggalkan. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kauman I Kota Malang. Sekolah ini  justru akan menggelar wisuda mewah di hotel pada 19 Juni 2025 mendatang. Alokasi biaya per siswa mencapai ratusan ribu. Hal itu belum termasuk kostum adat yang rencananya digunakan untuk tema acara wisuda tersebut,” demikian narasi pembuka di salah satu akun Facebook.

Berbagai komentar pun ramai merespon postingan tersebut. Rata-rata tidak setuju dengan digelarnya wisuda yang memberatkan orang tua.

Malang Posco Media berusaha menghubungi Sentot Harianto, selaku Kepala SDN Kauman 1. Namun hingga berita ini diturunkan, sambungan telepon dan chat WhatsApp belum direspon.

Isu kegiatan wisuda SDN Kauman 1 menjadi polemik karena sebagian orang tua merasa keberatan. Setiap siswa dibebani ratusan ribu rupiah untuk biaya kegiatan yang rencananya akan digelar di Hotel Santika, 19 Juni mendatang itu.

Dalam postingan itu juga, salah satu orang tua siswa yang tidak berkenan menyebutkan namanya mengatakan, dia kaget karena biaya yang dibebankan untuk kegiatan wisuda terlalu besar. 

Namun yang bersangkutan mengaku sulit untuk angkat bicara. Alasannya, takut anaknya menjadi bahan cibiran orang tua lain. “Banyak sebenarnya yang keberatan. Tapi mereka tidak berani bicara. Pertama takut diincar guru atau dimusuhi oleh paguyuban orang tua,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana, SE., MM., menegaskan pelaksanaan wisuda murni harus diinisiasi oleh paguyuban atau orang tua siswa. Sekolah atau guru tidak boleh terlibat. Kecuali hanya mengarahkan. “Pokoknya sekolah jangan sampai cawe-cawe, serahkan sepenuhnya pada orang tua. Kalau sampai ikut campur nanti pasti kami sanksi,” katanya kepada Malang Posco Media, Sabtu (24/5).

Suwarjana menerangkan, pihak dinas sendiri tidak melarang pelaksanaan wisuda. Asalkan disetujui oleh semua orang tua siswa. Tempatnya pun dimana saja. Bisa di sekolah maupun luar sekolah. “Apabila ada beberapa yang keberatan, ditanyakan alasannya. Kalau alasannya karena pembiayaan maka yang lain harus membackup, terapkan subsidi silang,” pungkasnya. (imm/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img