MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang memastikan bahwa wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di wilayah ini telah mereda. Kondisi ini membawa angin segar bagi masyarakat yang hendak berkurban, terutama para peternak dan penjual hewan ternak.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang, drh. Anton Pramujiono, menyampaikan bahwa lonjakan kasus PMK terakhir terjadi di awal tahun 2025, dengan total 18 kasus. Seluruh kasus tersebut telah ditangani, dan kini semua hewan ternak di Kota Malang dinyatakan dalam kondisi sehat.
“Memang cuma 18 kasus itu, dan setelah itu tidak ada lagi. Setelah yang tidak terserang kemarin, kami juga lakukan pencegahan lewat vaksinasi. Kami sudah vaksinasi sebanyak 600 dosis dan saat ini masih ada stok 600 dosis lagi,” ungkap Anton kepada Malang Posco Media, Minggu (25/5) kemarin.
Meski situasi PMK dan Lumpy Skin Disease (LSD) sudah terkendali, Dispangtan tetap menerapkan kewajiban kepemilikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk seluruh hewan kurban yang diperjualbelikan.
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban akan dimulai pada awal Juni. Tim Dispangtan akan menyasar langsung lapak-lapak penjual hewan kurban di masyarakat. Pemeriksaan akan difokuskan pada keabsahan SKKH serta kondisi fisik hewan.
“SKKH itu sebenarnya bisa online, jadi nanti kalau peternak atau penjual di lapak belum mengurus, kami nanti melakukan pembinaan untuk segera mengurus. Masyarakat bisa mengisi secara online melakui akunnya, akan kami ajari pengisian, nanti mengajukan dari daerah asal. Mereka bisa cari sendiri atau ke Dispangtan,” jelas dia.
Sebagai penanda, hewan yang telah lolos pemeriksaan akan dipasangi kalung sehat. Bahkan, Wali Kota Malang dijadwalkan turut melakukan pemeriksaan simbolis dan penyematan kalung tanda sehat pada hewan kurban.
Anton memperkirakan kebutuhan hewan kurban tahun ini mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun lalu. Dari total sekitar 7 ribu ekor pada Idul Adha 2024, tahun ini diprediksi meningkat menjadi sekitar 7.500 ekor.
“Prediksi kami, setelah melihat situasi dan kondisi Kota Malang yang sudah stabil, kemungkinan naik 1 persen. Prediksi kebutuhan hewan untuk Kota Malang; sapi 1.800 ekor, kambing 5.200 ekor, dan domba 500 ekor. Prediksi ini berdasarkan pemotongan tahun kemarin yang ada 1.700 sekian titik,” pungkas Anton. (ian/aim)