spot_img
Sunday, June 22, 2025
spot_img

UB Komitmen Wujudkan Lingkungan Pendidikan Bebas Diskriminasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Universitas Brawijaya (UB) Malang memperkuat komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, setara, dan inklusif melalui integrasi prinsip Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI).

Rektor UB, Prof. Widodo, menegaskan bahwa kesetaraan gender dan inklusivitas adalah pondasi penting untuk mewujudkan iklim akademik yang adil dan bermartabat. “UB berkomitmen menjadi ruang aman bagi semua. Keberagaman adalah kekuatan, dan inklusivitas adalah kunci inovasi serta kemajuan pendidikan,” ujarnya, Senin (26/5).

Kepala Pusat Konseling UB, Ulifa Rahma, menyampaikan bahwa sebagai bentuk nyata, UB menguatkan peran Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) serta Unit Layanan Terpadu Perlindungan Perempuan (ULTKSP) untuk menangani kasus kekerasan berbasis gender dan perundungan. Selain itu, Pusat Konseling UB menyediakan layanan psikologis gratis bagi mahasiswa sejak 2017, melayani masalah akademik, relasi, hingga kekerasan.  Ia menekankan pentingnya kesadaran untuk mencari pertolongan sebagai langkah awal pemulihan. “Layanan konseling bisa diakses secara daring atau tatap muka dengan psikolog, psikiater, atau peer counselor. Setahun, kami menangani 600–800 mahasiswa,” ujarnya.

Selain itu, UB juga berfokus pada layanan inklusif bagi mahasiswa difabel melalui Subdirektorat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif (SLDPI). Layanan mencakup pendampingan akademik dengan juru bahasa isyarat, peer-support, alat mobilitas, hingga aksesibilitas digital. SLDPI juga menyediakan transportasi khusus dan merancang pelatihan TOEFL adaptif untuk disabilitas sensorik dan kognitif. “Kami tidak hanya memfasilitasi, tetapi memastikan mahasiswa difabel menjadi pembelajar aktif yang berkontribusi penuh,” tegas Ketua SLDPI UB, Zubaidah Ningsih.

Ia menjelaskan, UB terus mendorong literasi disabilitas melalui pelatihan dan riset inklusif, memperkuat visinya sebagai kampus yang adil dan adaptif. Beberapa lawatan bisa diakses di web kampus. Dengan langkah-langkah progresif ini, dUB menegaskan diri sebagai pionir pendidikan inklusif yang berkomitmen pada keadilan sosial berbasis ilmu pengetahuan. “Kami berharap, mahasiswa disabilitas bisa mengikuti proses belajar dengan nyaman,” pungkasnya. (hud/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img