MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Najla Fairuz, mahasiswa Psikologi UB Malang angkatan 2023, sukses mengharumkan nama kampus dengan meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Duta Pariwisata Jawa Timur 2025.
Ia dinobatkan sebagai 2nd Runner Up Duta Pariwisata Jawa Timur 2025 sekaligus Duta Pariwisata Intelegensia Jawa Timur 2025. Ketertarikan Najla terhadap dunia kepariwisataan dan ajang tersebut bukanlah hal baru. Ia mengaku keikutsertaannya berangkat dari keinginan untuk mengisi waktu dengan hal bermakna di tahun 2025, serta tantangan untuk keluar dari zona nyaman.
“Duta itu ibarat menantang diri sendiri. Prosesnya panjang dan penuh lika-liku, tapi juga memberi pengalaman hidup yang unik dan nggak bisa ditemukan di perlombaan biasa,” ujar Najla, Kamis (29/5).
Selama masa karantina dan proses seleksi, Najla menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mengelola rasa takut dan membangun rasa percaya diri. Ia juga harus cermat membagi waktu antara kuliah, organisasi, dan persiapan ajang duta. Namun, semua itu berhasil ia lewati dengan ketekunan dan pendekatan reflektif yang banyak ia pelajari dari bangku perkuliahan.
“Ilmu psikologi sangat membantu, mulai dari regulasi emosi, mengenal dan mencintai diri sendiri, hingga bertahan di tengah tekanan mental. Itu jadi pondasi utama aku dalam menjalani ajang ini,” tambahnya.
Tidak hanya dinilai unggul dalam pengetahuan dan kepribadian, Najla juga mendapatkan pujian sebagai Best of The Day karena penampilannya yang aktif, ceria dan tetap anggun meskipun harus menjalani jadwal karantina yang padat dari pagi hingga malam hari. “Penghargaan ini aku anggap sebagai hadiah kecil dari Tuhan atas segala proses hidup yang aku jalani. Aku percaya, setiap penghargaan adalah bentuk penghargaan dari Tuhan atas perjuangan kita,” ungkapnya.
Sebagai Duta Pariwisata, Najla membawa misi khusus melalui platform yang ia rintis, yaitu Soulful Tourism. Platform tersebut mengkampanyekan #TourismForAll dan mendorong terwujudnya pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan bermakna.
Kegiatannya meliputi edukasi melalui media digital serta program langsung seperti kelas bahasa isyarat bersama teman tuli yang didukung Lingkar Sosial Indonesia, dan kerja sama dengan UMKM Omah Difabel di Malang. “Harapan terbesarku adalah terwujudnya pariwisata inklusif secara nyata, agar wisata menjadi lebih bermakna dan berkelanjutan. Jangan lupa, berlibur #DiIndonesiaAja, ya,” ujarnya.
Najla berpesan kepada rekan-rekan mahasiswa FISIP UB untuk tidak takut mencoba hal baru di luar akademik. “Kegagalan bukan ketika kamu mencoba dan tidak berhasil. Kegagalan yang sebenarnya adalah ketika kamu bahkan tidak pernah mencoba,” pesan Najla. (hud/udi)