Xaviera Adeline, dari Model Remaja hingga Pemilik Agensi
Xaviera Adeline, figur inspirasi. Berangkat dari dunia modeling, ia kini membesarkan bisnis agency marketplace yang menyatukan berbagai vendor, dari model, fotografer, MUA, hairdo, fashion designer, hingga drone operator. Sudah tembus ke pasar internasional.
MALANG POSCO MEDIA– Xaviera Adeline, perempuan cantik yang tumbuh besar di Malang. Langkahnya sampai di titik ini bukan perkara mudah. Ia berangkat dari model makeup, terus mempelajari menjadi manajemen model. Dia mengawali karier sebagai model, yang bergerak di Surabaya dan Malang.
“Selama dua tahun saya merintis jadi model makeup, akhirnya bisa jadi model fashion designer. Jadi model fashion designer pertama bekerja sama dengan Lavani Atelier by Stevani Krisma dari Kota Malang,” ungkapnya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Semangat membara untuk terus berkembang, membawanya ke titik baru. Berbekal dari curhatan tantenya yang juga seorang model, kerap mendapatkan perlakuan tak adil dari pihak manajemen, memberikan gambaran baru.
“Ayah memotivasiku untuk membuat marketplace yang isinya ada berbagai vendor mulai dari model, hingga perangkatnya. Saat itu, I say that I will try my best, I’m excited for that, karena saya tidak tahu cara membuat marketplace, jadi membuat model agency, dan tentu saja model pertamanya adalah saya sendiri,” ceritanya, sambil tersenyum.
Pesan sang ayah terpatri kuat di hati dan benak Xaviera. Yakni setiap orang lahir mempunyai bakat sendiri-sendiri. Bagaikan ikan yang mahir berenang dan burung yang bisa terbang, pasti ada yang spesial di setiap orang, termasuk dirinya.
“Orangtuaku tahu bakatku dan selalu support yang terbaik dan mendorong untuk memiliki menajemen sendiri. Ayahku bilang, belajar nggak harus di sekolah. Semua bisa dipelajari dari berbagai sumber,” kata Xaviera yang hobi mengikuti seminar dan webinar tentang pengembangan diri dan passive income ini.
Perjalan pertamanya mendirikan modeling, marketplace, model management ini dari menjadi YouTuber, dan membuat vlog tentang travel. Ketika bisnis manajemen modelnya sudah terbangun, Xaviera memilih fokus di bidang tersebut.
Totalitasnya dalam membangun bisnis, membawanya harus terbang dan banyak tinggal di Bali, bahkan sejak usianya baru menginjak 17 tahun. Di Pulau Dewata itu, Xaviera mulai mengepakkan sayap bisnisnya, dan dirinya berhasil mendapatkan model internasional pertamanya.
“Model bule pertamaku, adalah seorang anak-laki-laki berasal dari Latvia. Kemudian saya dapat model pria dewasa usia 30 tahun dari USA. Saat di Bali, saya jadi bisa explore untuk Xvtalent management dan marketplace. Dan berhasil kerjasama dengan berbagai perusahaan untuk event dengan mencari foto dan videografer, pilot drone dan pembuatan photobooth,” bebernya.
Belum genap usia 20 tahun, ia berhasil mengorbitkan master of ceremony (MC) naungannya dari Indonesia untuk event kripto di Vietnam. Ia juga berhasil menerbangkan talent ke India untuk show jadi talent mermaid underwater selama tiga bulan.
“Berawal dari saya yang menjadwalkan para talent-ku yang dari Malang untuk photoshoot underwater, kemudian show mermaid di Hawai Waterpark, baru ke India. Kadang kesempatan datang in the unexpected way,” lanjut pecinta musik jazz tersebut.
Ia yang saat ini sudah lebih dari tiga tahun menjalankan bisnis di Pulau Dewata, masih berusaha merambah pasar internasional yang lebih luas. Dari Xvtalent yang dibangunnya, ia menargetkan untuk bisa ekspansi ke pasar Singapura, Thailand, China, Taiwan, Jepang, Korea, dan Malaysia, yang sudah diliriknya cukup lama.
“Marketplace ini terus saya kembangkan semaksimal mungkin. Saya juga berhasil kerjasama dengan Budi Putra Hair (Koko Sanggul), untuk event di Bali dan Surabaya beberapa waktu lalu,” jelas perempuan yang juga pernah mengisi extras di Music Video Ghea Indrawari dengan lagu berjudul Jiwa yang Bersedih.
Di usianya yang terhitung masih muda itu, sudah memikirkan kehidupan jangka panjang. Dirinya berusaha untuk mewujudkan kebebasan, terutama kebebasan finansial atau yang tren disebut dalam bahasa Inggris sebagai financial freedom, money works for you.
“Kalo aku disuruh berbelanja atau shopping, lebih seru shopping asset. Seperti Gold, silver, kripto, saham atau properties. Seru kan kalo bisa punya properti di setiap negara. Kadang dunia ini tidak adil karena mereka bilang, ada yang lahir di keluarga yang kaya dan ada lahir yang di keluarga kurang berada. Tapi kita semua sama-sama punya kesempatan yang sama. Ada 365 hari dalam setahun, untuk terus berkembang,” beber Xaviera.
Ia mengatakan, bahwa dukungan terbaik dan terbesar memang datang dari orangtua, dan tetap mengandalkan Tuhan. “I will do my best and pray, let God do the rest. Awal aku memulai bisnis ini, tentu saja aku dipenuhi oleh keraguan, tapi tak pernah berhenti belajar untuk berkembang,” sebut wanita yang bisa memainkan sembilan alat musik dari piano, gitar, biola, harmonika hingga seruling, ini. (rex/van)