MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rencana pengoperasian koridor baru Bus TransJatim rute Malang–Batu mulai disambut antusias. Terminal Arjosari, yang akan menjadi titik transit utama di Kota Malang, kini tengah menyiapkan infrastruktur pendukung berupa jalur khusus untuk armada TransJatim.
Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, mengungkapkan pihaknya telah menerima rancangan awal pengoperasian jalur baru tersebut dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Meskipun detail teknis belum disampaikan sepenuhnya, persiapan fisik langsung dilakukan, terutama di area drop-off penumpang.
“Rancangannya sudah kami terima, meski masih secara garis besar. Tapi kami langsung tindak lanjuti dengan menyusun setting jalur khusus untuk TransJatim,” ujar Mega, Rabu (11/6) kemarin
Ia memastikan, jalur Bus TransJatim akan dipisahkan dari jalur bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarprovinsi (AKAP). Jalur khusus ini akan ditempatkan di ujung area terminal, tepat di zona penurunan penumpang, guna menjaga kelancaran arus lalu lintas dalam terminal.
Bus TransJatim rute baru ini dirancang untuk menghubungkan Malang Raya sekaligus: Kota Malang, Kabupaten Malang dan Batu. Penumpang akan singgah terlebih dahulu di Terminal Arjosari sebelum melanjutkan perjalanan ke Batu.
Meski infrastruktur tengah dipersiapkan, Mega mengaku masih menunggu informasi teknis lanjutan, seperti jumlah armada dan titik halte yang akan digunakan.
“Sampai sekarang kami belum menerima info pasti berapa halte yang dibuka atau jumlah busnya. Semua masih dalam pembahasan tahap awal,” jelasnya.
Namun secara keseluruhan, Mega menilai kehadiran TransJatim akan sangat membantu mobilitas masyarakat dan memperkuat konektivitas transportasi antardaerah di Jawa Timur.
“Moda angkutan lanjutan bisa terpenuhi. Misalnya, wisatawan dari Surabaya yang ingin ke Batu tidak perlu bingung cari transportasi. Cukup naik TransJatim sampai tujuan,” tambahnya.
Ia juga optimistis, rute baru ini akan berdampak positif terhadap sektor ekonomi, khususnya di Malang dan Batu sebagai destinasi wisata unggulan.
“Dengan akses yang lebih mudah, pergerakan masyarakat dan wisatawan bisa meningkat. Dampaknya tentu akan terasa pada sektor ekonomi lokal,” pungkasnya. (rex/aim)