spot_img
Saturday, June 14, 2025
spot_img

Kanjeng Kresna Tak Pernah Lelah Lestarikan Budaya Bangsa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA.
Acungan jempol patut disampaikan kepada KRA Kresna Soesamto JA. Sebab, budayawan muda Kota Malang ini selama puluhan tahun tidak pernah lelah terus melestarikan budaya bangsa Indonesia.

Malang Posco Media
Kanjeng Kresna bersama “Pendharmaan Gendhing Kanjeng Ku”.

“Saya ingin terus melestarikan kebudayaan dan kesenian bangsa Indonesia yang begitu luhur. Apalagi, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan mengembangkan budaya leluhurnya sendiri,” tegas Kanjeng Kresna, sapaan akrabnya, kepada Malang Posco Media, Kamis (12/6).

Ditambahkan, sebagai generasi muda dirinya tidak rela jika budaya bangsa yang luhur tersebut hilang digerus globalisasi. Karena itu, dirinya konsisten terus mempertahankan, mengembangkan dan melestarikan budaya leluhur, khususnya budaya Jawa yang beradab dan bermartabat. Sekaligus sebagai jati diri bangsa Indonesia melalui upaya memupuk dan mengarahkan generasi muda ke arah budi pekerti luhur, bermoral dan berbudaya adiluhung.

Malang Posco Media
Kanjeng Kresna (nomor 3 dari kanan) bersama 2 putri Pakubuwono XIII yaitu GKR Timoer Kusumadewayani dan GRAy Dewi Ratih (tengah) usai ziarah di Imogiri.

Sesuai tuntutan zaman, Kanjeng Kresna yang mempunyai prinsip bahwa “Hidup adalah untuk menghidupi” juga aktif melakukan dakwah budaya dan spiritual melalui media sosial seperti Tiktok, IG, Youtube “Kanjeng Ku”. Sehingga, beragam kiprahnya melestarikan budaya bangsa, dapat menjangkau berbagai kalangan terlebih di era media sosial (medsos) sekarang ini.

Kanjeng Kresna yang aktif mendalang sejak duduk di bangku SD, mengakui kiprah panjangnya terus melestarikan budaya tidaklah mudah. Bahkan, kerap mengalami kendala. Tetapi, cucu mantan Wali Kota Malang periode tahun 1988-1998 H.M.Soesamto (almarhum) ini tak pernah mau menyerah.

“Terpenting bagi saya, jangan sampai kita tercabut dari akar budaya bangsa kita sendiri. Leluhur kita sudah mewariskan budaya ini sejak ribuan tahun yang lalu dan terbukti ampuh dari zaman ke zaman,”lanjut pemilik nama Mochammad Kresna Aditama, yang memperoleh gelar kehormatan dari Keraton Surakarta Hadiningrat atas jasa-jasanya melestarikan budaya bangsa.

Pria murah senyum ini kemudian mencontohkan harmoni nada-nada indah yang dihasilkan oleh gamelan kini telah mempesona warga di seluruh dunia. Bahkan, UNESCO resmi memutuskan gamelan sebagai warisan budaya milik dunia.

Untuk terus melestarikan gamelan, Kanjeng Kresna setiap Kamis sore konsisten menampilkan “Pendharmaan Gendhing Kanjeng Ku” di halaman keluarga mereka yang asri di Jalan Bunga Merak Kota Malang.

“Latar belakang anggota “Pendharmaan Gendhing Kanjeng Ku” sangat beragam. Ada pelajar, mahasiswa, pegawai bahkan ada yang sudah aktif bermain gamelan pada zaman almarhum Eyang Soesamto. Tujuannya kami adalah gamelan terus dicintai generasi muda dan jangan sampai punah,” ungkapnya.

Dalam mewujudkan perjuangannya, Kanjeng Kresna memang selalu bersemangat tinggi. Termasuk dalam membina
“Pendharmaan Gendhing Kanjeng Ku”. Sehingga sesibuk apapun diluar kota, ia selalu menyempatkan pulang ke Malang setiap Kamis sore untuk mengikuti
“Pendharmaan Gendhing Kanjeng Ku”. Kemudian, dilanjutkan melakukan Pendharmaan kepada para leluhur.

“Saya lakukan semua itu atas dorongan jiwa untuk menjaga harmonisasi semesta secara kultur Jawa. Kebudayaan Jawa itu tidak sekedar metafisika. Melainkan juga telaah rasional dan bersifat universal. Dan saya mengajak kita semua merenungi konsep harmonisasi “Manusia dengan Manusia, Manusia dengan Alam dan Manusia dengan Tuhannya”,”pungkasnya. (nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img