MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Car Free Day (CFD) di sepanjang Jalan Ijen Kota Malang kembali menuai keluhan masyarakat. Beberapa pekan terakhir, kawasan yang seharusnya steril dari pedagang justru dipenuhi Pedagang Kaki Lima (PKL), terutama di titik persimpangan Jalan Ijen–Jalan Pahlawan Trip dan kawasan Simpang Balapan.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Raymond Hatigoran Matondang, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menggelar rapat evaluasi dan koordinasi lintas sektor usai pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim.
“Rencananya memang akan ada evaluasi. Tapi karena saat ini banyak dinas masih fokus pada Porprov, jadi setelah itu baru kami adakan rakor untuk menata ulang CFD, terutama terkait keberadaan PKL,” ujar Raymond, Minggu (15/6) kemarin.
Sejak awal tahun ini, pengelolaan CFD berada di bawah DLH, setelah sebelumnya ditangani Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Sementara itu, pengaturan lalu lintas tetap dipegang Dishub dan penegakan ketertiban oleh Satpol PP. Raymond menegaskan, DLH berkomitmen mengembalikan tatanan CFD seperti sebelum pandemi.
“Dulu PKL memang sempat menyebar, tapi akhirnya dipusatkan di area Museum Brawijaya. Idealnya, area CFD steril dari aktivitas PKL. Nanti soal lokasi khusus PKL akan ditentukan pasca rakor,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Malang, Heru Mulyono, mengakui bahwa pihaknya selama ini masih mengedepankan pendekatan persuasif. Namun, upaya tersebut dinilai belum cukup efektif.
“Kalau masih sebatas asongan, kami edukasi. Tapi kalau sudah buka tenda, baru kami tindak. Apalagi jika melanggar waktu CFD, bisa kami beri peringatan hingga penyitaan,” tegas Heru.
Ia menambahkan, penataan CFD tak bisa hanya mengandalkan penindakan. Diperlukan sinergi antardinas, terutama dengan DLH sebagai pengelola.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi untuk manajemen pelaksanaan CFD agar benar-benar tertib,” pungkas Heru. (ian/aim)
