spot_img
Tuesday, June 17, 2025
spot_img

Warga Tolak Jalan Tembus, Wali Kota Siap Dialog

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rencana Pemerintah Kota Malang membuka jalan tembus dari Jalan Soekarno Hatta menuju Jalan Simpang Candi Panggung mendapat penolakan dari warga RW 12 Perumahan Griyashanta. Sejak beberapa waktu lalu, warga telah menyuarakan penolakan secara terbuka, bahkan memasang spanduk di sejumlah titik sebagai bentuk protes.

Ketua RW 12, Jusuf Tojib, menyampaikan kekhawatiran bahwa jalan tembus akan memperburuk kemacetan dan mengganggu kenyamanan warga. Ia menyebut, saat ini saja kawasan perumahan sudah padat, terutama karena keberadaan sejumlah sekolah di sekitarnya.

“Kalau ada jalan tembus, lalu lintas bisa tambah padat. Sudah ada beberapa sekolah di sekitar sini, jadi arus kendaraan sudah ramai sejak pagi,” ujar Jusuf, Senin (16/6) kemarin.

Selain itu, warga juga menolak pembongkaran tembok pembatas barat perumahan yang menjadi lokasi rencana akses jalan. Mereka menilai jalan tersebut lebih menguntungkan pihak pengembang perumahan tetangga daripada kepentingan warga Griyashanta.

“Sejak 2016 kami sepakat mempertahankan tembok itu demi menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan,” tegasnya.

Menanggapi penolakan itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meminta warga tidak khawatir. Ia menegaskan, proyek jalan tembus masih dalam tahap pembahasan dan belum menjadi keputusan final.

“Kalau ada penolakan, kami akan duduk bersama. Prinsipnya, semua akan dikaji lagi. Tujuannya bukan untuk merugikan warga, tapi mencari solusi kemacetan,” kata Wahyu saat ditemui di Gedung DPRD Kota Malang.

Menurutnya, berdasarkan kajian Dinas Perhubungan, kawasan Jalan Candi Panggung dan sekitarnya memang mengalami tingkat kejenuhan lalu lintas yang tinggi. Karenanya, beberapa skenario sedang disusun untuk mengurai kemacetan, salah satunya adalah opsi jalan tembus tersebut.

“Tapi ini masih skenario. Kami akan bahas bersama forum LLAJ. Yang jelas, PSU sudah diserahkan ke Pemkot, jadi kewenangannya di kami. Tapi tetap akan dilihat dulu seberapa mendesak kemacetannya,” pungkas Wahyu. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img