spot_img
Wednesday, June 18, 2025
spot_img

Detik-detik Kritis Gunung Lewotobi Laki-laki: Status Naik ke Level AWAS

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi Level IV (Awas), terhitung mulai Selasa pukul 15:00 WITA.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan di Labuan Bajo pada Selasa, mengatakan bahwa peningkatan status itu dilakukan setelah hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan aktivitas vulkanik yang meningkat.

“Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki meningkat, sehingga tingkat aktivitas Gunung api Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III-Siaga menjadi Level IV-Awas,” katanya.

Ia menambahkan berdasarkan pengamatan visual pada periode 16-17 Juni 2025 adanya kenaikan yang signifikan pada aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

Lebih lanjut, Visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak.

“Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara, timur laut, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 20-30.1 derajat Celcius. Morfologi puncak terlihat bukaan kawah mengarah pada arah timur laut-timur, sehingga apabila terjadi erupsi potensi material lebih dominan ke arah tersebut,” jelasnya.

Selanjutnya, visual kawah gunungapi pada 24 Mei 2025 terlihat memanjang mengarah barat laut-timur laut dan terlihat material lava yang mengisi kawah dengan warna hitam dengan luas sekitar 87.000 meter persegi dan hingga kini belum ada penambahan, sehingga apabila terjadi erupsi akan berpotensi bersifat eksplosif.

Asap hembusan tampak di sekitar kawah dengan tekanan lemah hingga sedang. Asap juga terlihat pada area puncak sisi barat laut yang menyerupai rekahan dan cenderung tipis, sedangkan pada tembusan solfatara di sisi timur laut, asap tampak tipis.

“Kemunculan asap kawah (solfatara) ini disebabkan oleh adanya zona alterasi (Zona lemah), sehingga asap keluar dari area tersebut, area ini berpotensi mengalami directed blast (erupsi langsung searah) yang dapat mengarah ke barat laut, timur laut, dan barat dari Gunung Lewotobi,” katanya.

Sementara itu, data kegempaan menunjukkan adanya kenaikan yang signifikan pada gempa vulkanik dalam, yang rata-rata per hari hanya 8-10 kejadian namun pada tanggal 17 Juni 2025 terdapat 50 kejadian hanya dalam kurun waktu dua jam.

Data kegempaan dari tanggal 16-17 Juni 2025 pukul 14:00 WITA yakni lima kali gempa hembusan, 18 kali tremor non harmonik, tiga kali gempa low frequency, tiga kali gempa hybrid, 52 gempa vulkanik dalam, dan tujuh kali gempa tektonik jauh.

“Dari data deformasi tiltmeter dan GPS menunjukkan indikasi inflasi begitu juga dengan data InSAR yang selaras dengan data tersebut menunjukkan anomali inflasi, hal ini menandakan adanya tekanan dari dalam tubuh gunungapi yang dapat berpotensi menjadi erupsi,” katanya.

Ia juga merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh km dan sektoral barat daya-timur laut delapan km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

“Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, khususnya pada daerah aliran sungai yang berhulu puncak di Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.

Warga yang terdampak hujan abu juga dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan. (ntr/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

RP8888