MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebanyak 77 pembalap dari 18 Pengcab kota ataupun kabupaten di Jatim berlaga di cabor balap motor Porprov IX Jatim yang berlangsung di halaman Stadion Kanjuruhan. Di cabor ini, pembalap-pembalap Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Surabaya mendominasi medali.
Tim dari Kota Pahlawan menyabet enam medali terdiri dari tiga medali emas, dua perak dan satu perunggu.
“Terimakasih kepada teman-teman atlet yang sudah bekerja keras. Kedepan agar ini menjadi pijakan agar lebih sukses,” kata Ketua IMI Kota Surabaya Rinto Ari Rakhmanto, kemarin.
IMI Kota Surabaya sebetulnya tidak memiliki target yang tinggi pada Porprov IX Jatim 2025. Namun disampaikan kepada tim untuk memberikan yang terbaik.
“Sebenarnya karena ini pertama, kami tidak terlalu ada target yang muluk-muluk. Kami ingin berpartisipasi saja. Tapi saya tekankan kepada tim bahwa lakukan yang terbaik,” tambah Rinto.
Sementara itu, dua pembalap IMI Kabupaten Malang yang turun di tiga kelas yakni, kelas standard perorang, modifikasi dan beregu gagal meraih medali.
“Namun pada dinamika yang berjalan, Porprov kendaraannya standar, jadi adu skill,” kata Sekretaris IMI Kabupaten Malang Andika Fajar Kurniawan.
Andika menjelaskan, saat balapan terakhir berlangsung, atlet Kabupaten Malang sempat tertabrak saat berada di posisi empat.
“Kelebihan kami di saat sebelum Porprov, fisik memang disiapkan. Jadi ditabrak, badan kuat untuk menahan. Lawan yang menabraknya yang terjatuh. Namun akhirnya atlet kami kembali posisi terakhir,” jelas Andika.
Dalam kesempatan tersebut, Andika berharap agar regulasi balap motor kedepannya tidak dilakukan perubahan saat mendekati kompetisi berlangsung.
“Kami berharap regulasi dari provinsi jangan berubah. H-1 balap, spek kendaraan dari segi ban berubah. Jadi antara Yamaha dan Honda dari segi ban harus menyesuaikan. Maka, jika begitu handling atlet juga berkurang dan tidak beraturan,” tambah Andika.
Sementara itu, Ketua IMI Jatim Bambang Hari Wibowo menguraikan, pada Porprov yang baru pertama kali diikuti cabor balap motor ini ada enam kelas. Yakni standard perorang, standar beregu, modifikasi perorang, modifikasi beregu, eksebisi perorang dan eksebisi beregu.
“Merebutkan enam medali emas, enam perak dan enam perunggu, total 18 medali,” urai Bambang seraya menegaskan, total atlet 77 dari 18 Pengca di Jatim.
Bambang berharap, dengan adanya perlombaan dapat menumbuhkan bibit-bibit atlet cabor balap motor untuk bisa mengikuti PON 2028 di NTB-NTT mendatang. (den/jon)