MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sarapan di pasar tradisional belum lengkap tanpa semangkuk rawon hangat. Kuliner khas Jawa Timur ini memang jadi favorit, terutama di pagi hari. Di Pasar Klojen Kota Malang, pengunjung bisa menemukan salah satu tempat yang menyajikan rawon khas dengan cita rasa otentik, yakni Kedai Rawonan.
Pemilik Kedai Rawonan, Evin, mengungkapkan bahwa pilihan menyajikan rawon bukan tanpa alasan. Ia ingin menghadirkan menu yang sudah melekat di lidah masyarakat, khususnya warga Jawa Timur.
“Rawon merupakan menu ‘wajib’ orang Indonesia. Khususnya orang Jawa Timuran,” ujar Evin saat ditemui Malang Posco Media di kedainya.
Tak sekadar menyajikan menu klasik, Evin juga menghadirkan varian rawon yang berbeda dari biasanya.
“Jadi kami membuat daging rawonnya dengan sangat empuk. Plus kami sajikan dengan varian yang spesial. Ada yang klasik isi daging rawon biasa. Ada juga yang isi daging empal sampai iga sapi,” paparnya.
Tiga menu utama andalan Kedai Rawonan adalah Nasi Rawon Klasik seharga Rp 20 ribu, Nasi Rawon Empal Gepuk Rp 22 ribu, dan Nasi Rawon Iga Rp 27 ribu. Ketiga menu ini menggunakan daging yang dimasak secara khusus agar empuk sempurna.
“Daging kami presto. Jadi pasti empuk. Setiap hari buat di sore hari, kemudian bumbu-bumbu rawon meresap, daging semakin empuk lalu siap disajikan di pagi hari,” jelas Evin, yang juga diketahui memiliki usaha kafe di kawasan Sawojajar.
Selain menu rawon per porsi, tersedia juga Paket Nasi Rawon Lengkap seharga Rp 28 ribu. Dalam satu paket, pengunjung mendapatkan nasi, rawon klasik, setengah telur asin, perkedel, mendol, dan kerupuk udang. Menu ini menjadi salah satu favorit pelanggan.
Setiap hari, Kedai Rawonan mampu menjual sekitar 20 hingga 30 porsi. Saat akhir pekan atau musim liburan, angka tersebut bisa melonjak hingga lebih dari 50 porsi.
“Rasa kuah kami lebih ke cita rasa gurih ya. Jadi khasnya juga di situ,” tambah Evin.
Kedai Rawonan buka setiap hari pukul 08.00 sampai 13.00 WIB, kecuali hari Senin. Berlokasi di dalam area Pasar Klojen, Evin mengajak para pecinta kuliner untuk langsung mencicipi rawon buatannya di tempat. “Karena akan lebih nikmat,” pungkasnya. (ica/aim)
