MALANG POSCO MEDIA – Dalam upaya membangun kolaborasi serta meningkatkan citra positif, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Malang Zulkarnain Mahading gelar acara ‘Ngobras’ alias ngobrol asik bersama media di Javanine Resto, Jumat (20/6) pagi. Menghadirkan Ketua PWI Malang Raya dan beberapa wartawan, ngobrol asik bareng media bukan hanya sekedar silaturahmi.

“Acara ini juga menjadi momentum penting dalam memperkenalkan BPJS Ketenagakerjaan sebagai instansi resmi dari pemerintah yang bertujuan untuk menyejahterakan pekerja dengan mendapatkan program perlindungan, berupa Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan,” terang Zulkarnain.
Duduk satu meja bareng para awak media, Zulkarnain juga mengenalkan aplikasi JMO (Jamsostek Mobile) yang dikembangkan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Aplikasi ini bermanfaat untuk memudahkan peserta dalam mendapatkan informasi mengenai BPJS Ketenagakerjaan, di antaranya adalah cek saldo, klaim jaminan hari tua dan lain sebagainya.

“Bisa dicek aplikasinya, kalau ada kendala, mumpung di sini bisa kami bantu untuk mengaktifkan aplikasinya. Melalui aplikasi ini bisa dilihat, fasilitas yang diikuti masing-masing peserta,” ungkap Zulkarnain yang mengingatkan tentang insentif ekonomi yang disalurkan melalui BPJS Ketenagakerjaan yaitu Bantuan Subsidi Upah (BSU).
“Bantuan pemerintah berupa subsidi gaji atau upah bagi pekerja atau buruh ini bertujuan untuk menjaga daya beli pekerja guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketentuannya WNI, peserta aktif sampai bulan April 2025 kecuali ASN dan menerima upah paling banyak Rp 3,5 juta per bulan. Bantuannya Rp 300 ribu per bulan untuk 2 bulan dibayarkan sekaligus,” jelasnya.
BSU ini diprioritaskan bagi buruh yang tidak sedang menerima Program Keluarga Harapan (PKH). Khusus di Malang Raya, menurut Zulkarnain ada 74 ribu peserta BPJS Ketenagakerjaan yang memenuhi syarat untuk mendapatkan BSU. Proses penyalurannya melalui rekening Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Himbara (Bank BNI, BRI, Mandiri dan BTN) atau PT. Pos Indonesia.
“BSU ini layanan dari pemerintah, sayang kalau gak dipakai, hak institusi, hak bapak ibu untuk bisa dimanfaatkan. Saat negara hadir untuk memberi bantuan, sayang kalau tidak diikuti, silahkan nanti bisa dicek ke adminnya di kantor masing-masing, untuk pengkinian data melalui SIPP Online, kami siap membantu,” yakin Zulkarnain.
Lebih lanjut, mantan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Mojokerto ini juga mamaparkan tentang program Manfaat Layanan Tambahan (MLT). Program ini memberi peluang dan kemudahan bagi para pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah. Program ini merupakan MLT dari program Jaminan Hari Tua (JHT).
Diatur dalam Permenaker Nomor 17 Tahun 2021 berupa fasilitas pembiayaan perumahan yang dibiayai dari dana investasi Program JHT. Dalam menjalankan program ini, BPJS Ketenagakerjaan bekerjasama dengan berbagai lembaga keuangan bank dan juga developer property.
Dalam program ini ada 4 jenis MLT yang dapat diakses peserta BPJS Ketenagakerjaan. Yakni, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP), Pinjaman Renovasi Perumahan (PRP), dan Fasilitas Pembiayaan Perumahan Pekerja/Kredit Konstruksi (FPPP/KK). Jenis dan besaran MLT ini berupa bunga bank yang lebih ringan.
Selanjutnya ada fasilitas biaya KPR hingga maksimal Rp 500 juta, fasilitas PUMP maksimal Rp 150 juta, fasilitas PRP maksimal Rp 200 juta, dan FPPP/KK maksimal 80 persen x RAB. Peserta dapat mengajukan MLT dengan memenuhi syarat, seperti masa kepesertaan minimal 1 tahun, tertib administrasi dan iuran, belum memiliki rumah, serta memenuhi syarat bank penyalur.
“Kami berharap dengan dukungan rekan-rekan media, dapat meningkatkan Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (UCJ). Saat ini, capaian UCJ Kota Malang berada di angka 32,70% sebesar 140.161 yang sudah menjadi peserta. Ini adalah capaian yang cukup baik, namun tentu masih menyisakan ruang untuk kita dorong lebih kuat lagi,” ungkapnya.
“Target kita tahun ini adalah 41,23% atau sebesar 176.753 peserta, dan kami yakin dengan sinergi lintas sektor target ini bisa kita capai bahkan kita lampaui. Harapan kami, melalui kerjasama yang baik dengan media, BPJS Ketenagakerjaan dapat dikenal oleh masyarakat luas khususnya Kota Malang bahwa dengan kehadiran BPJS Ketenagakerjaan ini adalah sebagai bukti nyata negara hadir dalam perlindungan pekerja baik sektor formal maupun informal sehingga dapat mewujudkan kerja keras bebas cemas,” pungkasnya. (bua)