MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar Malam Puncak Dies Natalis ke‑43 bertemakan “Transformasi Polinema Membangun Kemandirian Meraih Keunggulan” bertempat di pendopo kampus utama, Rabu, (16/6) kemarin.
Sebelum malam puncak, sepanjang Juni telah digelar serangkaian kegiatan menarik. Seperti expo hasil riset dan karya mahasiswa, lomba kreatif, bakti sosial, serta pementasan budaya.
Puncak Dies Natalis ditandai dengan pertunjukan wayang beber digital, kombinasi kekayaan lokal dan teknologi modern yang dikembangkan Tim Multimedia Jurusan Teknologi Informasi Polinema dengan lakon Eka Praja Nunggal Rasa yang dibawakan dengan apik oleh dalang Ki Haji Joko Setiono. Pagelaran wayang tersebut juga menjadi simbol kuat bahwa vokasi mampu melahirkan inovasi berbasis budaya.
Direktur Polinema Ir. Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T., dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya atas kemajuan institusi. “Ulang tahun ini jadi titik refleksi kita bagaimana bisa melihat apa saja yang dilakukan sampai saat ini dan strategi menghadapi tantangan ke depan,” ujar Supriatna.
Ia menambahkan bahwa momen tersebut juga menjadi momentum mengevaluasi langkah‑langkah maju dalam mendukung pendidikan vokasi agar lebih adaptif dan unggul di kancah nasional maupun internasional.
Ia juga menyampaikan, salah satu bukti prestasi Polinema adalah perolehan akreditasi program studi unggul, peningkatan jumlah prodi kelas internasional, serta terpilihnya sejumlah inovasi unggulan, termasuk penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) berkat kolaborasi seni dan teknologi.
“Kolaborasi akademik dan industri akan terus diperluas, salah satunya melalui program joint degree dan kerjasama strategis dengan pariwisata digital,” imbuhnya.
Acara malam puncak juga menjadi ajang penghargaan bagi dosen dan mahasiswa berprestasi. Direktur Polinema menyerahkan piagam dan trofi kepada berbagai kategori inovasi terbaik, pengabdian masyarakat, serta pengembangan produk riset. “Momen ini menegaskan komitmen kami untuk terus mendorong sivitas akademika menghasilkan karya nyata yang memberi dampak langsung pada masyarakat,” ujarnya
Kegiatan tersebut juga diisi dengan pertunjukan seni budaya lain yang menyemarakkan malam, serta pemutaran video dokumenter perjalanan Polinema selama setahun terakhir. Suasana penuh antusias dan bangga menyelimuti seluruh peserta, menandai kebersamaan sivitas akademika dalam meraih prestasi demi masa depan kampus.
“Dengan ditutupnya Malam Puncak Dies Natalis ke‑43, kami siap melanjutkan transformasi menjadi institusi vokasi terdepan: mandiri, unggul, dan relevan dengan kebutuhan industri serta tantangan global,” pungkas Supriatna.(hud/lim)