MALANG POSCO MEDIA, MALANG – MI Almaarif 02 Singosari (MIA 02) kembali menorehkan prestasi gemilang sekaligus mempertahankan tradisi keilmuan pesantren melalui program unggulan Internalisasi Kitab Kuning.
Hal tersebut terlihat dalam acara Tasyakur Kelulusan ke-102 Siswa Kelas VI Tahun Ajaran 2024/2025 yang digelar di Gedung Auditorium KH. Mahmud Yunus YP Almaarif Singosari, Sabtu (21/6) pagi ini.
Sebanyak 88 lulusan angkatan 2019/2020 dinyatakan lulus 100 persen dan berhasil membawa nama madrasah dengan segudang prestasi akademik dan non-akademik, termasuk penguasaan kitab klasik seperti Aqidatul Awam .
Kepala MI Almaarif 02 Singosari, Muhammad Ishom, S.Pd, menekankan bahwa kesuksesan siswa tidak lepas dari pembiasaan harian yang terstruktur. Program tersebut juga diintegrasikan dalam KBM harian, bahkan untuk kelas kecil yang dikenalkan kitab dasar seperti Al-Ala guna membiasakan gaya bahasa kitab kuning sejak dini .
“Kitab kuning sering dianggap sulit, tapi dengan metode tepat, anak-anak justru antusias. Siswa kami sudah hafal 57 Nadoman Aqidatul Awam,” ujar Ishom
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada guru dan wali murid atas kerjasamanya selama ini. Sehingga lulusan mampu meraih prestasi dan menjadi siswa yang bermanfaat ilmunya dan hormat kepada orang tua.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak. Semoga lulusan ilmunya bermanfaat dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi,” imbuhnya.
Ishom juga menyampaikan, selain Pembacaan harian kitab Aqidatul Awam, beberapa pembiasaan juga dilakukan di madrasah seperti Integrasi Alquran melalui program Bil Qolam, yang terbukti meningkatkan kualitas bacaan siswa, serta pembiasaan akhlak seperti birrul walidain (berbakti pada orang tua) dan disiplin salat berjamaah .
Kepala Madrasah berpesan agar lulusan melanjutkan pendidikan di lingkungan Almaarif untuk menjaga konsistensi keilmuan.
“Kami bangga dengan prestasi kalian, tapi tetaplah rendah hati dan jaga akhlakul karimah,” pesannya.
KH. Anas Noor, S.H., M.H., Ketua YP Almaarif Singosari, menambahkan bahwa internalisasi kitab kuning bertujuan membentuk akidah kuat siswa di era globalisasi. Gus Anas juga mengingatkan orang tua untuk terus mendampingi anak dalam mengamalkan nilai-nilai kitab kuning di kehidupan sehari-hari .
“Aqidatul Awam menjadi pondasi tauhid siswa. Ini bukan sekadar hafalan, tapi pembinaan karakter,” tegasnya.
Dalam kegiatan ini, madrasah juga mengapresiasi prestasi siswa yang tahfizh Alquran serta penghargaan kepramukaan dari Kwarcab. Selain itu, prestasi akademik dan non akademik juga meraih penghargaan yang luar biasa. (hud/sir/nug).