spot_img
Monday, June 23, 2025
spot_img

Pendangkalan Area Saluran Irigasi; Dinas PU SDA Terus Lakukan Pengerukan Sedimen

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang – Pengerukan sedimen di saluran irigasi terus dilakukan Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Malang. Bahkan sampai dengan kemarin, PU SDA sudah melakukan pengerukan sedimen di puluhan saluran irigasi di seluruh wilayah Kabupaten Malang.

“Total kami memiliki 717 daerah irigasi, beberapa bendungan dan embung. Dari jumlah tersebut,  yang tidak tertangani oleh kegiatan fisik, maka dilakukan normalisasi,’’ kata Kepala PU SDA Kabupaten Malang Farid Habibah. S.T., M.T.

Menurutnya pengerukan sedimen ini penting dilakukan, sering terjadi pendangkalan di area saluran irigasi. Pengerukan ini dilakukan dengan tujuan menormalisasi aliran air di saluran tersebut.

“Saat airnya lancar, maka tidak ada istilah gilir untuk mengaliri sawah.  Tapi kalau sudah ada pendangkalan, potensi kering pun tinggi. Hal ini tidak boleh terjadi,’’ tambahnya.

Ditemui usai menghadiri pembukaan cabor golf Porprov IX Jatim 2025, Habibah mengakui bahwa alat berat yang digunakan mengeruk milik Dinas PU SDA tidak semuanya kondisinya sehat. Dari tujuh alat yang dimiliki hanya sekitar empat saja yang bisa beroperasi. Itupun tidak maksimal, lantaran usia alat berat itu sudah tua.

“Efektifitas dan fisiensi alat berat kami sudah jauh berkurang. Tapi itu tidak menyurutkan semangat teman-teman di lapangan. Saat ada jadwal kegiatan normalisasi, maka langsung dilakukan,’’ tambah wanita berjilbab ini.

Kecuali menurut dia normalisasi saluran irigasi di wilayah Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo. Menurut  Habibah tidak bisa ditangani. Lantaran aliran tersebut berada dibawa Balai Besar Wilayah Sungai Brantas.

“Saat pendangkalan terjadi di wilayah itu, kami tidak bisa berbuat banyak. Selain itu bukan kewenangan kami, juga alat kami tidak mumpuni,’’ tambahnya.

Wanita berjilbab ini menyebutkan pihaknya tidak memiliki alat berat yang kuat dengan ‘tangan panjang’.

“Tapi kami bukan berarti diam ya. Saat normalisasi tidak bisa, kami langsung mengusulkan bronjong ke BBWS. Usulan sudah kami sampaikan, sudah diberi signal hijau, ya semoga tidak lama lagi bronjong sudah terpasang, sehingga potensi air meluap di jalan dan rumah warga pun dapat ditekan,’’ ungkapnya.

Dia menyebutkan saat saluran air mengalami pendangkalan, maka potensi air meluap dari saluran irigasi, maupun sungai sangat tinggi. Terutama saat musim penghujan. “Makanya itu, harus dikeruk sedimennya untuk normalisasi,’’ pungkasnya.(ira/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img