MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kontingen Kota Malang dari cabang olahraga (cabor) Wushu, berhasil menunjukkan tajinya. Menyabet delapan emas, lima perak dan lima perunggu dalam dua hari, target juara umum di cabor tersebut dalam gelaran Porprov IX Jatim 2025 menjadi hal yang sangat memungkinkan.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Malang Baihaqi menyebutkan bahwa, persiapan para atler cabor Wushu sudah sangat matang. Persiapan yang dimulai sudah cukup lama itu, juga diisi dengan mengikuti berbagai kejuaraan di tingkat nasional termasuk uji coba ke Semarang sebelum Porprov.
“Sudah matang sampai try out ke Semarang. Saya sudah ngobrol dengan atlet dan pelatih, semuanya siap untuk meraih medali sebanyak-banyaknya. Target sebenarnya lima emas, ini sudah tercapai, sangat mungkin akan melampaui target,” ujarnya, saat ditemui usai mendampingi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menonton pertandingan di GOR Ken Arok Kota Malang, Selasa (24/6) pagi.
Perwakilan Tim Pelatih Wushu Kota Malang Henry Lukito menambahkan, para atlet menunjukkan performa yang dominan dalam dua hari pertandingan. Turun di semua nomor pertandingan, dirinya optimis bisa melangkah jauh dan menyabet juara umum.
“Lebih dari sepuluh kelas kami ikut semua, atlet kami ada 13 orang yang turun kali ini dan semuanya tampil baik. Targetnya jelas juara umum. Hari ini anak-anak main sangat bersih dan sesuai yang diharapkan. Tapi kamu akan terus melakukan evaluasi agar upgrade terus, karena manusia tidak pernah puas,” katanya.
Dirinya optimis, bahwa para atlet binaannya akan meraih banyak medali. Para atlet sudah sangat disiplin berlatih dan berani tampil dengan optimal, menandakan mental yang juga sudah terasah.
“Mungkin untuk lawan terberat di kelas 45 itu ada dari Kabupaten Kediri, karena secara postur sangat bagus. Tapi kami optimis bisa menang, karena atlet kami juga sangat siap tanding,” tandasnya.
Salah satu atlet andalan Wushu, Prianto mengatakan dirinya siap bermain totalitas. Ia mengatakan, bahwa tidak ada masalah selama proses latihan dan menjaga berat badan adalah tantangan terberatnya.
“Karena kelasnya menggunakan berat badan, jadi yang menjaga berat badan ini jadi tantangan tersendiri. Untuk proses latihan yang lain, saya rasa tidak ada kendala, dan mohon doanya bisa memberikan medali emas untuk Kota Malang,” sebutnya. (rex/jon)