MALANG POSCO MEDIA – Kirab obor Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 berlangsung meriah dengan kembali melintasi sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Malang, Rabu (25/6).
Dimulai dari Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, kirab menyusuri jalur selatan Malang dan berakhir di Rest Area Karangploso, titik estafet terakhir sebelum obor melanjutkan perjalanan ke Kota Malang, hari Kamis (26/6) ini.
Sejak pagi, semangat warga begitu terasa. Di titik pertama, SDN 2 Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, obor disambut oleh Camat Pakisaji beserta jajaran, disertai penampilan seni tari tradisional. Anak-anak sekolah pun turut serta dalam kemeriahan, menambah nuansa semarak di sepanjang jalur.
Rombongan kirab kemudian bergerak ke SMPN 1 Wagir, Kecamatan Wagir. Camat Wagir bersama pelajar dan warga menyambut dengan hangat, disertai penampilan tari dan seni bantengan yang membakar semangat warga yang menunggu sejak pagi. Atmosfer penuh semangat itu menjadi simbol kekompakan masyarakat dalam menyambut pesta olahraga terbesar di Jawa Timur ini.
Perjalanan segera dilanjutkan ke Kantor Desa Kalisongo, Kecamatan Dau. Kemeriahan kembali pecah saat kirab tiba. Camat Dau beserta perangkat desa dan tokoh masyarakat menyambut obor dengan sajian seni budaya lokal bantengan.
Titik akhir kirab berada di Rest Area Karangploso, Kecamatan Karangploso. Camat Karangploso menyambut rombongan dengan pertunjukan seni yang tak kalah meriah, menandai titik estafet terakhir di wilayah Kabupaten Malang. Kemeriahan di lokasi ini dimeriahkan oleh penampilan marching band, atraksi seni bantengan, serta tarian budaya lokal yang disuguhkan oleh pelajar dan komunitas seni setempat. Rest area yang sehari-hari menjadi tempat istirahat warga, seketika berubah menjadi panggung mini kemeriahan, menyatukan masyarakat dari berbagai kalangan dalam nuansa sportivitas, budaya, dan kebanggaan daerah.
Simbol Persatuan dan Semangat Sportivitas
Kirab obor Porprov bukan sekadar agenda seremoni. Kehadirannya di tiap wilayah menyatukan semangat warga dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap ajang olahraga ini. Selain menjadi simbol semangat olahraga, kirab ini juga menghadirkan ruang ekspresi bagi seniman lokal dan pelajar untuk unjuk bakat di panggung hiburan setempat.(nug/red)
