MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Meskipun dengan berbagai keterbatasan yang ada, para atlet yang turun di cabor renang indah atau artistic swimming tetap optimis meraih medali. Bertanding di Kolam Renang Gajayana Kota Malang, empat atlet yang diturunkan di nomor figure dan event stroke, Rabu (25/6) kemarin.
Meskipun belum ada klub renang khusus di kategori tersebut, namun kontingen Kota Malang tetap berani menantang tim kuat Surabaya dan Sidoarjo. Pelatih Renang Indah Kota Malang, Fidela Kasamira menyebutkan bahwa anak asuhnya turun di dua kategori utama, yakni stroke event dan figure.
“Untuk kategori stroke event dan figure, kami menurunkan dua atlet untuk masing-masing nomor. Kami sadar, memang lawannya kuat, tapi kami melihat ada peluang untuk bisa meraih perunggu,” ujarnya saat ditemui Malang Posco Media, kemarin.
Fidela menjelaskan bahwa tim renang indah Kota Malang terdiri dari atlet-atlet muda kelahiran antara tahun 2006 hingga 2014. Mereka telah menjalani latihan rutin setiap pekan sejak awal tahun.
“Latihan kami fokus pada teknik dasar renang hingga koreografi artistik. Karena basic-nya adalah renang, jadi kami benar-benar membangun dari awal,” jelasnya.
Salah satu tantangan terbesar, kata Fidela, adalah membuat dan membiasakan gerakan dan ekspresi para atlet.
Sementara di nomor figure, kemampuan individu menjadi penentu utama dalam meraih poin tinggi.
“Lawan terberat kami berasal dari kota-kota besar yang punya program renang indah lebih lama. Tapi semangat anak-anak luar biasa, dan kami berupaya maksimal,” imbuhnya.
Untuk atlet yang turun di nomor figure ada Ardenti Rucira dan Diandra Kirana. Sementara, di nomor stroke event ada Naomi Setya dan Andini Meisya, mereka berhasil menunjukkan hasil kerja keras selama latihan.
Meski belum menjadi unggulan, tim Kota Malang tak ingin sekadar menjadi pelengkap. Fidela berharap ajang Porprov ini bisa menjadi momentum evaluasi dan pembinaan jangka panjang bagi cabor renang indah agar berkembang lebih baik di masa mendatang.
“Dari Porprov ini kami bisa lihat peta kekuatan lawan dan menentukan strategi pembinaan. Harapan kami ke depan, Kota Malang bisa lebih kompetitif,” pungkasnya. (rex/jon)
