spot_img
Saturday, June 28, 2025
spot_img

Pemkot Batu Kolabs Dengan PTN-PTKIN Se-Jawa Timur, Wujudkan Pembangunan Hijau Berkelanjutan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU– Pemerintah Kota Batu menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan menjadi tuan rumah penandatanganan Komitmen Hijau Berkelanjutan Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Jawa Timur.

Acara tersebut digelar di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Kamis (26/6). Kerja sama itu sebagai bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan dunia pendidikan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Komitmen bersama ini ditandatangani oleh Walikota Batu, Nurochman, beserta 15 rektor PTN dan PTKIN se-Jawa Timur. Dokumen ini menegaskan keseriusan para pemimpin dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) menuju Indonesia Emas 2045.

Wali Kota Batu Nurochman, menyambut positif kolaborasi yang terjalin antara Pemerintah Kota Batu dan sektor akademik. Wali Kota juga berharap perguruan tinggi memberikan rekomendasi untuk masuk kedalam kebijakan yang diciptakan.

Dalam pandangan Wali Kota, sinergi dan kolaborasi dengan Perguruan Tinggi akan memberikan dampak signifikan dan mendukung transformasi tata kelola pemerintahan yang adaptif dan aktual.

“Tentunya, pertemuan hari ini akan menjadi awal yang baik dalam tata kelola Pemerintah Kota Batu. Kami sangat berharap, kerjasama, kolaborasi, dan rekomendasi dari Perguruan Tinggi untuk mendukung transformasi tata kelola pemerintahan di Kota Batu,” ucapnya.

 Disampaikan oleh Wali Kota Nurochman.

Komitmen tersebut meliputi pengurangan emisi karbon, pengelolaan sampah berkelanjutan, penanaman pohon, serta pengembangan kampus ramah lingkungan.

“Kegiatan ini juga menjadi wadah sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan solusi konkret untuk isu lingkungan,” bebernya.

Cak Nur juga berkeinginan supaya kerja sama ini tidak hanya berhenti pada seremoni, melainkan berlanjut dalam bentuk kajian-kajian dan inovasi nyata dalam tata kelola pemerintahan.

“Kami ingin kebijakan Pemkot Batu bisa lebih ilmiah, berbasis data, dan sesuai kondisi riil masyarakat. Karena itu, masukan dari kampus sangat kami butuhkan untuk mengarahkan kebijakan,” ujarnya.

Selain itu, Nurochman juga menyinggung pentingnya menjaga keseimbangan antara sektor wisata dan pertanian di Kota Batu. Menurutnya, pertanian tak boleh kalah bersaing meski pariwisata berkembang pesat.

“Kami mendorong smart integrated farming karena Kota Batu adalah kota petani. Ini harus terus dijaga dan dikembangkan. Makanya masukan dari pihak perguruan tinggi sangatlah penting,” katanya.

Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan oleh Wali Kota Batu, Nurochman, dan Wakil Wali Kota Heli Suyanto, yang dikenal sebagai tokoh santri. Ia menilai keakraban keduanya mencerminkan semangat kepemimpinan kolaboratif yang dibutuhkan dalam pembangunan daerah.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkot Batu, khususnya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang tidak hanya menyambut kami dengan hangat, tapi juga mengajak kami berwisata dan mengenal lebih dekat Kota Batu. Ini menjadi cerminan keharmonisan antara pemimpin dan rakyatnya,” ungkapnya.

Zainuddin menambahkan bahwa pertemuan para rektor PTN se-Jatim yang rutin digelar setiap tiga bulan ini menjadi sarana penting untuk membahas kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap masyarakat.

“Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu tugas utama kami. Oleh karena itu, kerja sama dengan Pemkot Batu sangat kami harapkan agar hasil kajian dan keilmuan dari kampus bisa memberi manfaat langsung bagi masyarakat luas,” katanya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Rektor PTN se-Jatim, Prof.Dr. Nurhasan, menekankan pentingnya kolaborasi sebagai kunci menghadapi tantangan perubahan zaman yang cepat. Ia juga menyayangkan bahwa tidak semua pemerintah daerah memahami potensi besar kampus sebagai mitra strategis dalam pengembangan daerah.

“Kampus memiliki banyak ahli yang bisa membantu penguatan SDM, penyusunan kebijakan berbasis data, hingga mendorong inovasi di sektor pelayanan publik. MoU ini harus jadi momentum adaptasi menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas pria yang juga menjadi Rektor Unesa ini. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img