MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Warga Kota Malang, khususnya di lingkungan Kelurahan Tlogomas kini bisa menikmati lagi pawai budaya yang ditampilkan oleh civitas akademika Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri). Setelah sempat vakum beberapa tahun pasca pandemi, pagelaran budaya tersebut kini digelar kembali. Beragam budaya daerah Nusantara dipamerkan dalam sebuah pawai, Sabtu (28/6) lalu.
Wakil Rektor 3 Unitri Dr. Erwin Ismu Wisnubroto, SP., M. Phil (Sc) mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk aktualisasi kreativitas mahasiswa Unitri yang berasal dari berbagai daerah. Dengan bangga mereka menampilkan budaya Nusantara. Para mahasiswa ini merupakan aktivis di ORDA, HMJ dan UKM di Unitri.
“Dengan kegiatan ini harapan kami mahasiswa sebagai generasi bangsa ikut terlibat aktif dalam melestarikan seni budaya Nusantara,” katanya kepada Malang Posco Media.
Parade budaya menampilkan beragam budaya daerah di Indonesia. Di antaranya, budaya Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan sebagainya. Ada belasan kelompok budaya yang tampil di parade ini. Mereka berkeliling di sekitar Tlogomas.
Erwin mengungkapkan, pandemi covid sudah lama berlalu. Kegiatan akademik dan kemahasiswaan Unitri kembali diaktifkan sebagai sarana pendidikan. Termasuk kecintaan pada seni budaya bangsa. Parade Budaya Unitri sebelum pandemi sempat menjadi agenda yang spektakuler. Lengkap dengan panggung acara. “Maka sekarang kita hidupkan lagi, bersamaan dengan suroan (1 Muharam), sehingga momennya tepat jika kita menyajikan pagelaran budaya,” terangnya.
Di sore harinya, ada kegiatan talk show yang dikemas dengan dialog budaya. Unitri menghadirkan para akademisi, pakar dan pemerhati budaya yang ada di Kota Malang. Forum ini menjadi kegiatan berharga bagi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh nilai-nilai luhur budaya sehingga patut untuk dilestarikan.
Lalu sebagai puncak acara, Unitri menggelar Sedekah Bumi. Kegiatan ini dilaksanakan Minggu (29/6) kemarin dengan melibatkan masyarakat sekitar. “Keberadaan kampus ini tidak lepas dari dukungan dan peran serta masyarakat sekitar. Karena di event ini kami perlu melibatkan warga untuk sama-sama menikmati kegiatan Sedekah Bumi sebagai tanda syukur akan nikmat yang kita peroleh selama ini,” ungkap Erwin.
Konsep kegiatan ini seperti pada umumnya. Ada gunungan hasil bumi. Lengkap dengan ritual yang juga dilaksanakan di tengah masyarakat. “Di balik sedekah bumi ini ada harapan semoga ke depan ini kondisi kita semakin baik, baik dari segi ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan sebagainya,” harapnya.
Selain itu, kata Erwin, digelarnya kembali Parade Budaya dan Sedekah Bumi tidak lepas dari keprihatinan Unitri terhadap kepedulian dan kecintaan generasi muda pada budaya bangsa yang semakin tergerus. Hal ini tidak lepas dari pengaruh budaya modern yang menyusup secara sistematis melalui kemajuan teknologi.
Karenanya kegiatan ini perlu dikobarkan kembali. Untuk menumbuhkan semangat cinta budaya dan semangat kebhinnekaan. “Peran aktif mahasiswa dalam kegiatan ini akan menjadi sebuah pengalaman penting, serta menambah khazanah pengetahuan mereka pada keragaman budaya Tanah Air ini. Sehingga satu sama lain bisa saling menghargai,” pungkasnya. (imm/lim)