Atraksi yang Masih Jarang di Indonesia Dihadirkan saat Opening Ceremony Porprov
MALANG POSCO MEDIA – Atraksi Drone Show di Opening Ceremony Porprov IX Jawa Timur 2025, Sabtu (28/6) malam lalu di Stadion Gajayana sukses mencuri perhatian masyarakat luas.
Dengan diiringi audio visual bernarasi, ratusan pesawat nirawak itu terbang secara terkoordinasi membentuk berbagai pola atau formasi.
Ada formasi berbentuk monumen Tugu Kota Malang, Gunung Semeru, sepak bola, maskot Singo Malang (Sima) hingga sejumlah tagline seperti Dasa Bakti Wali Kota Malang serta tagline Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara. Total ada 26 formasi dengan lama durasi 13 menit terbang.
Drone show ini disajikan oleh Event Organizer (EO) iMagine yang menghandle Opening Ceremony Porprov kemarin.
“Waktu gladi bersih, itu sempat kami menemui kendala. Beberapa drone tidak terbang, ternyata karena error sinyal. Makanya waktu gladi bersih, itu sampai tiga kali percobaan terbang sampai semua masalah teratasi. Alhamdulillah saat hari-H opening ceremony, semua bisa berjalan lancar dan tidak ada kendala,” ungkap Project Manager Drone Show Alifudin Rahmatullah Zuhri, Minggu (29/6) kemarin.
Untuk menyuguhkan atraksi yang ciamik seperti kemarin, ia membutuhkan waktu sekitar satu bulan saja. Sebelum proses pengerjaan, ia dengan tim vendor drone perlu berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari dinas terkait yakni Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang untuk tema dan isi acara, hingga berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan sampai Lanud Abd Saleh untuk perizinannya.
Setelah selesai baru menyiapkan perangkat drone serta menyusun algoritma untuk keseluruhan formasi yang akan ditayangkan.
“Kurang lebih kami kemarin butuh waktu sekitar dua minggu untuk menyiapkan algoritmanya. Setelah itu kami kerjakan, kami koordinasikan lagi dengan Disporapar untuk revisi dan sebagainya. Baru pada H-5 sudah fix dan H-2 kami gladi bersih. Untuk gladi bersih pun kami sengaja jam 1 malam agar tidak sampai diketahui masyarakat. Sehingga ini bisa menjadi surprise,” beber Alif.
Disampaikan Alif, drone show seperti ini memang tergolong jarang bisa ditemukan. Di Indonesia, atraksi ini masih cukup baru dan biasanya hanya ada di Jakarta. Sementara di luar negeri, saat ini sudah makin banyak dan lazim ditampilkan dengan pola-pola yang lebih rumit dan jumlah drone yang mencapai ribuan.
Di Indonesia sendiri, Drone Show relatif baru mulai ditampilkan sejak 2023 lalu. Praktis, suguhan atraksi drone ini sangat istimewa karena baru dua tahun belakangan ini mulai tampil di Indonesia.
“Kalau untuk kemarin, total ada 150 drone. Itu terbang terkoordinasi sesuai dengan algoritma yang sudah kami susun. Kami kombinasi dengan audio visual dan lighting supaya tidak jenuh dan lebih atraktif,” sebut dia.
Alif pun bersyukur atraksi drone kemarin berjalan tanpa kendala. Sebab, selain faktor teknis seperti sinyal error, juga ada faktor non teknis seperti cuaca yang tak menentu, yang bisa saja merusak penampilannya. “Alhamdulillah kemarin itu tidak hujan, karena kalau hujan itu tidak bisa (diterbangkan). Kalau hanya angin relatif masih bisa. Sementara waktu maksimal terbang itu hanya 15 menit, nah yang kemarin durasinya 13 menit. 1 menit untuk take off, 1 menit untuk landing. Itu sudah maksimal. Kami bersyukur cuaca mendukung dan semua lancar,” pungkasnya. (ian/van)