spot_img
Tuesday, July 1, 2025
spot_img

Warga Putukrejo Olah Plastik jadi BBM Alternatif

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang – Ada  yang lain di Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi. Di sini terdapat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang dapat mengolah plastik menjadi bahan bakar minyak alternatif.

Tempat ini dikunjungi Bupati Malang HM Sanusi saat  Sambang Desa Gotong Royong Membangun Desa, kemarin. Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Malang inipun memberikan apresiasi tinggi kepada pengelola TPST tersebut.

 “Sebelum diolah, sampah plastik yang dikumpulkan dipilah secara selektif. Plastik yang sudah lolos seleksi , kemudian diolah menjadi BBM,’’ kata Sanusi.  Dia mengatakan BBM yang dihasilkan bisa jadi minyak tanah, solar atau sejenis pertalite.

Bersama rombongan Sanusi melihat secara langsung proses  pengolahan plastik sehingga menjadi BBM. Yang mana sampah plastik diolah menggunakan alat destilator khusus.

“Ini luar biasa, bisa ditiru oleh desa-desa lain, untuk mengatasi masalah sampah di wilayahnya,” tambah Sanusi.

Sementara itu Sanusi dalam sambutannya mengatakan  Kecamatan Gondanglegi merupakan salah satu wilayah yang sangat potensial di Kabupaten Malang. Dengan kekayaan alam yang luar biasa, masyarakat yang religius dan dinamis, serta semangat gotong royong yang masih sangat kuat, Gondanglegi menjadi contoh nyata kekuatan desa sebagai pilar pembangunan daerah.

Selain itu tambah Sanusi kegiatan Sambang Desa ini bukan sebagai kegiatan seremonial biasa. Tapi melalui kegiatan ini untuk melihat potensi desa yang sangat kuat.

Sambang desa  ini Sanusi  dan rombongan  mengunjungi beberapa titik potensi dan kegiatan produktif masyarakat. Diantaranya peternakan kambing, sentra budidaya jamur dan ikan nila, perajin genteng dan bata, serta Koperasi Merah Putih. Kunjungan ini bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk komitmen bersama untuk memberi dukungan nyata kepada para pelaku usaha rakyat dan UMKM yang telah berperan besar dalam menggerakkan roda perekonomian desa.

“Tadi kita juga mengunjungi tempat panen jamur dalam sehari sekitar 20 kilogram dengan harga jual 14.000, omset sebesar 280.000 per hari atau 8.400.000 per bulan. Sedangkan kolam ikan tadi kurang lebih 5.000 meter persegi dengan kapasitas bibit maksimal 30.000 ekor ikan nila. Dalam kurun waktu 4 bulan panen ikan nila kurang lebih 2 ton dengan harga jual 22.000 perkilogram, omset penjualan sebesar Rp 44 juta. Selain tempat pembibitan kolam tersebut digunakan juga sebagai tempat pemancingan,” ungkapnya.(ira/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img