Muhammad Badrul Munir MA, Kepala SMA Hellomotion Malang dan Kisah Inspirasinya
Muhammad Badrul Munir MA, atau yang akrab disapa Ibad ini, bukanlah sosok asing di dunia pendidikan kreatif. Kehadirannya di Malang merupakan suatu tantangan untuk menumbuhkan industri kreatif lebih berkembang di Malang.
MALANG POSCO MEDIA- Ibad lahir di Nganjuk, berlatar belakang S1 Teologi dari UIN Jakarta (2008) serta S2 Sosiologi (2017). Perjalanannya menjadi Kepala SMA Hellomotion Malang merupakan cerita tentang transformasi, komitmen serta keberanian menerima tantangan baru.
Dikunjungi Malang Posco Media, beberapa waktu lalu di SMA Hellomotion yang terletak di kawasan KEK Singhasari, pria berkacamata dengan gaya kasual ini menyambut kami dengan ramah.
Suasana SMA Hellomotion yang tenang, asri dengan beberapa desain gambar kreatif di tembok sekolah, seolah ini bukan sekolahan, namun lebih ke suatu tempat industri kreatif.
Dengan gaya bicaranya yang tegas dan percaya diri, Ibad menceritakan awal mula bergabung dengan Hellomotion Academy yang berada di Jakarta Selatan.
Pada 2020, ia memulai karirnya sebagai guru Sosiologi Antropologi dan Proyek IPS. Berkat dedikasinya sebagai guru berprestasi, dua tahun kemudian, ia dipercaya menjadi Wakil Kepala Sekolah (Waka) Kesiswaan.
“Awalnya, saya tidak memiliki basic desain sama sekali. Tapi Hellomotion memberikan saya pelatihan design thinking, desain grafis, hingga kurikulum kreatif,” ungkapnya.
Selama di sana, investasi pendidikan yang diberikan oleh yayasan tidak berhenti di situ.
Pada awal 2025, ia dikirim ke Digital Hollywood University di Jepang melalui program studi bersama siswa. Pengalaman tersebut menjadi pondasinya saat ia terpilih memimpin cabang Hellomotion di Malang pada bulan Februari lalu berkat integritas dan mentalitas kepemimpinannya.
“Ini merupakan bentuk kepercayaan yang luar biasa. Saya belajar langsung ekosistem kreatif secara global,” tambahnya.
Sebelum bergabung dengan Hellomotion, Ibad telah menorehkan prestasi gemilang. Sejak 2009, ia aktif menulis buku seperti Psikologi Dakwah dan berkolaborasi dengan tokoh nasional, termasuk Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Agama saat ini Nasaruddin Umar. Karyanya mencakup laporan kenegaraan hingga analisis radikalisme dalam Al- Qur’an dan Hadist.
Selain itu, di tingkat internasional, ia pernah menjadi delegasi Indonesia untuk membahas perdamaian di Asia, khususnya tragedi Rohingya.
“Saat menjadi delegasi, saya banyak berdiskusi dengan negara lain. Sehingga membuka perspektif saya tentang peran pendidikan dalam menyelesaikan konflik,” kenangnya .
Sebagai kepala sekolah kreatif, Ibad bertekad menjadikan SMA Hellomotion Malang sebagai SMA kreatif pertama yang terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Beberapa universitas digandeng untuk mewujudkan program tersebut seperti, Binus University, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Indonesia, The One Academy Malaysia dan Digital Hollywood University Japan.
“Kami ingin siswa langsung terhubung dengan industri kreatif seperti Digital Factory dan
Animation Factory. Hal ini sejalan dengan kurikulum berbasis proyek dan kolaborasi dengan kampus seperti Binus University hingga King’s College London,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya lingkungan belajar yang inklusif. Menurutnya, di SMA Hellomotion, siswa tidak diwajibkan memakai seragam kayak sekolah lainya kecuali hari Senin untuk mengeksplor kreativitas siswa.
“Di sini, siswa bebas mendesain seragam sendiri, bahkan mengekspresikan ide lewat mural di kelas. Itu cara kami membangun kreativitas tanpa batas,” ujarnya .
Memimpin sekolah dengan konsep revolusioner dan kreativitas bukan tanpa tekanan. Tujuan pertama bagi lulusan angkatan pertama nantinya yakni melahirkan inovator yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki empati dan kemampuan memecahkan masalah. “Amanah ini berat, tapi kami yakin dengan terus belajar dan kolaborasi, kami bisa menciptakan generasi kreator yang siap bersaing global,” pungkasnya. (hud/van)