spot_img
Tuesday, July 1, 2025
spot_img

TNI Bantu Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan Terminal Arjosari, Letda Laut Abu Yamin Jalani Operasi Besar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA MALANG – Kasus pengeroyokan terhadap Letda Laut (PM) Abu Yamin, anggota Polisi Militer TNI AL yang bertugas di Lantamal V Surabaya, terus diselidiki pihak berwajib. Perwira TNI AL itu menjadi korban aksi brutal sekelompok preman di Terminal Arjosari, Kamis (26/6) malam lalu.

Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka parah di bagian kepala, wajah, dan tangan. Letda Abu Yamin sempat tak sadarkan diri dan harus dilarikan ke IGD RSSA Malang. Ia kemudian menjalani operasi besar yang melibatkan tiga dokter spesialis. Saat ini, kondisinya berangsur membaik dan memasuki masa pemulihan.

“Saya hanya bisa menceritakan sedikit. Awalnya ayah saya turun dari bus dan bertemu dengan temannya pedagang asongan. Saat ngopi, beliau melihat ada cekcok antara kondektur bus dan jupang yang memaksa meminta uang. Beliau menegur dan akhirnya dikeroyok,” jelas menantu korban, Muhammad Fadholi saat ditemui awak media, kemarin.

Fadholi menyebut pengeroyokan diduga dilakukan oleh lebih dari lima orang, bahkan bisa mencapai 15 orang. Sebagian pelaku melarikan diri, namun tiga pelaku berinisial MA, DS, dan MN sudah diamankan dan kini ditahan di Rutan Polresta Malang Kota.

Sementara itu, anak pertama korban, Alfia Nur Maharani, mengaku trauma dengan kejadian tersebut. Ia menyebut ayahnya dikenal sebagai sosok sederhana dan sangat menyayangi keluarga serta cucunya.

“Alhamdulillah, untuk sekarang beliau sudah bisa membuka mata dan merespons orang yang mengajak berbicara. Kami bersyukur kondisinya perlahan membaik meski masih harus menjalani perawatan intensif,” lanjutnya.

Letda Abu Yamin diketahui harus menjalani operasi besar pada bagian tulang jari, pipi kanan, dan kepala akibat luka serius yang dideritanya. Alfia menuturkan, saat kejadian ia masih menunggu kepulangan sang ayah hingga pukul 20.00 WIB, namun tak kunjung mendapat kabar.

“Tidak lama kemudian, saat kami sedang menunggu kabar, ada anggota polisi dari Polsek Blimbing datang ke rumah. Mereka kemudian memberitahu kalau ayah dikeroyok sekelompok orang,” jelasnya.

Saat ditanya lebih lanjut tentang identitas pelaku, pihak kepolisian belum memberikan informasi lengkap dan menyarankan keluarga untuk melihat langsung kondisi korban di rumah sakit.

Terkait kasus ini, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa TNI akan mendukung penuh pengejaran terhadap pelaku yang masih buron.

“Kami ingin memberi rasa aman kepada masyarakat. Kekerasan terhadap aparat negara tidak bisa ditoleransi dan harus diproses secara hukum. TNI juga berkomitmen memberantas premanisme di ruang publik,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.

Pihak kepolisian dan militer kini bersinergi dalam memburu pelaku lain yang masih berkeliaran. “Negara tidak boleh kalah oleh preman,” tegas Mayjen Kristomei.

Hingga berita ini ditulis, Polresta Malang Kota belum memberikan keterangan resmi terkait jumlah total pelaku yang berhasil diamankan. Namun penyelidikan masih terus berlangsung bersama TNI AL dan Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL). (rex/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img