Malang Posco Media, Malang – Ruas Jalan Raya Talok Kecamatan Turen – Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang diusulkan naik status menjadi jalan provinsi. Sebelumnya jalan sepanjang 15 kilometer ini statusnya merupakan K1 atau jalan milik Kabupaten Malang.
“Kami sudah bersurat ke Provinsi Jawa Timur, terkait usulan ruas Jalan Talok- Wonomulyo menjadi jalan provinsi. Dan terus berkomunikasi. Kami berharap usulan kami disetujui,’’ kata Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma.
Kepada Malang Posco Media, Oong begitu Khairul Isnaidi Kusuma akrab dipanggil alasan diusulkannya ruas jalan tersebut menjadi jalan provinsi yaitu agar nyambung. Diuraikan oleh Oong bahwa ruas Kalisari (perbatasan Kota Malang) sampai dengan rest area Gubuh Klakah (Kecamatan Poncokusumo) sudah menjadi jalan provinsi. Selanjutnya dari Talok – Sumawe juga sudah dikerjakan provinsi.
“Dengan ruas Talok –Wonomulyo juga disetujui, maka status jalan tersebut menjadi jalan provinsi. Maka nyambung dengan Talok sampai Sumawe, kan sudah diambil. Jadi biar satu. Dari kota sampai ke Talok,’’ kata Oong.
Mantan kepala Dinas PU SDA ini juga mengatakan tujuan pengusulan status jalan tersebut tak lain untuk mengurangi beban anggaran pemeliharaan jalan. Dia mengatakan jika tonase di ruas jalan tersebut sangat berat. Sehingga anggaran pemeliharaannya pun sangat mahal.
“Jika disetujui maka anggaran pemeliharaan ruas Jalan Talok-Wonomulyo bisa dialihkan ke daerah yang lain. Dioper begitu,’’ tambah Oong.
Terlebih menurut Oong, pihaknya juga konsentrasi melakukan penyelesaian pembenahan terhadap jalan-jalan desa. Terutama jalan desa yang strategis. Atau jalan-jalan sirip yang menghubungkan jalan kabupaten dengan jalan kabupaten.
“Diantara jalan kabupaten ini ada jalan sirip. Jalan tersebut dapat menopang perekonomian masyarakat. Ini yang kami utamakan,’’ katanya.
Oong mengatakan pihaknya membantu pekerjaan pemeliharaan jalan sirip, lantaran anggaran untuk pemeliharaan jalan dari Dana Desa (DD) minim. Tapi demikian, dia mengaku tetap memilah. “Keterbatasan dari DD, maka kita bantu dengan APBD. Boleh membantu kalau dalam hal, desa tidak mampu. Tapi kan kita pilih dulu. Jalan-jalan yang kita kerjakan kita ambil supaya bisa tuntas,’’ kata Oong.
Pekerjaannya sendiri dilakukan bertahap. Dimulai dari yang kecil-kecil. Sehingga dengan demikian dapat selesai semuanya.
“Ya pelan-pelan, step by step. Karena kalau diambil semuanya anggaran APBD tidak mencukupi,’’ tambahnya.
Disinggung jalan desa mana saja yang menjadi prioritas Kabupaten Malang untuk dibenahi? Oong mengatakan tersebar di seluruh Kabupaten Malang. Per kecamatan dikatakan dia paling tidak ada satu kilometer jalan desa yang dibenahi melalui anggaran APBD. “Bisa sampai 33 kilometer. Itu itungan anggarannya bisa mencapai Rp 30 Miliar. Agar semuanya dapat berjalan, seperti yang tadi saya sampaikan, harus ada anggaran yang dialihkan,’’ pungkasnya. (ira/jon)