MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Tim mahasiswa FEB UB berhasil meraih juara 2 dalam Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2025 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Zainul Hasan Genggong (UNZAH) Probolinggo.
Kompetisi KBMI merupakan ajang bergengsi tingkat nasional yang bertujuan mendorong mahasiswa Indonesia untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi bangsa. Melalui gagasan-gagasan bisnis kreatif dan solutif, mahasiswa dilatih untuk berpikir kritis, berinovasi, serta meningkatkan keterampilan kolaboratif dan kepemimpinan dalam tim.
Tim FEB UB yang terdiri dari tiga mahasiswa yakni, Ahmad Rizki (Manajemen), Siti Nurhaliza (Akuntansi), dan Dimas Pratama (Ekonomi Pembangunan) menghadirkan solusi bisnis berbasis teknologi dengan mengusung konsep EcoGrow, sebuah platform digital yang menghubungkan petani lokal dengan pasar modern secara langsung.
Menurut Ahmad Rizki, selaku ketua tim menyampaikan melalui aplikasi ini, petani dapat menjual hasil panen dengan harga lebih kompetitif. Sementara konsumen memperoleh produk segar dengan harga terjangkau. Inovasi ini dinilai berhasil menggabungkan prinsip ekonomi berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi. Seluruh tim mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini.
“Kami sangat bersyukur dan terharu bisa membawa nama FEB UB ke tingkat nasional. Perjalanan ini tidak mudah, tetapi kerja keras dan dukungan dari dosen pembimbing membuat kami mampu memberikan yang terbaik,” ujarnya, Rabu, (2/7)
Ia menambahkan, KBMI 2025 diikuti oleh puluhan tim dari berbagai universitas ternama di Indonesia. “Pencapaian ini semakin mendorong kami untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi pembangunan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
Siti Nurhaliza menambahkan bahwa kompetisi ini menjadi pengalaman berharga. Ia menjelaskan KBMI tidak hanya menguji kreativitas bisnis, tetapi juga ketahanan tim dalam menghadapi persaingan. Mereka belajar banyak tentang kolaborasi dan problem-solving di dunia nyata.
Sementara itu, Dimas Pratama berharap inovasi mereka dapat diimplementasikan secara nyata. “EcoGrow bukan sekadar konsep lomba, tapi solusi yang kami yakini bisa membantu petani dan masyarakat. Ke depan, kami ingin mengembangkan platform ini bersama pihak terkait,” ucapnya.(hud/lim).