MALANG POSCO MEDIA, Jakarta, Penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi kesepakatan tarif antara Vietnam dengan Amerika Serikat (AS), kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova.
“Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp16.200 – Rp16.250 dipengaruhi oleh sentimen positif dari global terkait kesepakatan tarif antara Vietnam dan AS,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Mengutip Anadolu Agency, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya mencapai kesepakatan dagang setelah berbicara dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam.
Adapun syarat yang diberikan Trump adalah Vietnam akan membayar AS tarif sebesar 20 persen untuk semua barang yang dikirim ke wilayah AS, dan tarif sebesar 40 persen untuk setiap pengiriman barang.
AS disebut akan memiliki akses total ke pasar Vietnam untuk perdagangan dengan tarif nol.
“Sementara (sentimen) dari domestik (berasal dari) inflasi yang masih rendah memberikan ruang bagi BI (Bank Indonesia) untuk penurunan suku bunga acuannya,” kata Rully.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kinerja inflasi hingga Juni 2025 tetap berada dalam rentang target pemerintah. Inflasi pada semester I tercatat sebesar 1,38 persen (year-to-date/ytd), masih dalam target sasaran inflasi pemerintah yaitu 2,5±1 persen pada 2025.
Adapun inflasi bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19 persen (month-to-month/mtm) dan secara tahunan 1,87 persen (year-on-year/yoy).
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi di Jakarta menguat sebesar 45 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.202 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.247 per dolar AS.(ntr/nug)