Saturday, August 23, 2025

Otak-atik Motor untuk Ekspresikan Diri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Perempuan suka otak-atik motor memang tidak biasa. Akan tetapi bagi Bilqis Almeyda, hal itu bentuk ekspresi diri. Sebuah kegiatan yang disukai untuk mengembangkan bakat. Perempuan asal Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Klojen Kota Malang ini dikenal sebagai Rider Perempuan, khususnya sepeda motor tua.

Bilqis mengaku sejak lama membangun dan mengkreasikan sepeda motor tua untuk mengaspal di jalanan. Ketertarikan yang muncul dari rasa penasaran membawanya ikut larut di dunia modifikasi sepeda motor.

“Singkatnya dulu gara gara teman main motor, terus akhirnya tertarik juga. Kok lucu ya punya motor begitu, akhirnya iseng ngulik motor ternyata custom, bikin sendiri setelah tahu,” ungkap Bilqis.

Diakuinya, hobi itu dimulai dari mengumpulkan tabungannya. Freelancer dan kreator konten itu rela menyisihkan uang demi membeli dan membangun motor custom impiannya. Sedikit demi sedikit akhirnya mampu diwujudkan.

Tahun 2021 adalah awal di mana Bilqis menabung untuk merakit sepeda motor mulai dari nol. Dari body, ban, dan banyak komponen lain harus dicarinya secara mandiri. Ia juga tak bisa melakukan sendiri tanpa dukungan rekan-rekannya. Mereka yang sesama penghobi motor custom, diakuinya tak pelit wawasan.

“Dari temen-temen bisa banyak tahu. Pengetahuan dari lingkungan, setiap hari main dengan teman-teman di lingkungan penghobi motor juga dapat bimbingan,” katanya.

Motor yang dibangunnya sekarang sejak awal tahun 2023. Dia senang lantaran bisa membangun sendiri dengan pengetahuan yang dia punya. Dengan biayanya sendiri dia mampu menyulap sepeda motor jenis Honda Grand versinya sendiri  gang lebih unik.

Nency, nama yang ia bubuhkan untuk salah satu motor custom yang dibangunnya. “Biar keliatan ada jiwanya, Basic-nya Grand custom sendiri mulai benerin dan rawat sampai sekarang. Bukan untuk harian tapi keluar kalau ada event touring atau main jauh,” ungkap Bilqis.

Banyak bertemu teman baru membuat Bilqis tak sulit untuk bertahan, menemukan alasan untuk meneruskan kegemarannya. Ia juga mengaku harus pandai mengatur keuangan untuk bisa menjalankan hobinya itu. Tak jarang sparepart yang harus dibeli tak murah baginya.

“Semua anak motor custom pasti bermula dari menabung. Perlahan kita bangun dan akhirnya bisa jadi yang diinginkan. Kesulitannya hanya ketika trouble mungkin,” jelasnya.

Ia menceritakan, keseruannya menggarap dan merawat motor custom tak lain saat ada kendala motor yang benar-benar harus ditangani sendiri. Beberapa event sepeda motor custom sangat sering dijumpai di Malang. Hal itu membuatnya  bersemangat.

Malang baginya adalah kota dengan orang orang yang punya kreativitas tinggi. Baik itu even tahunan maupun event dadakan dan event bergengsi dua tahun sekali. Satu sepeda motor, Bilqis menghabiskan lebih dari Rp 15 juta.

Bagi Bilqis, motor custom sudah menjadi kesenangan yang tak bisa ditinggalkan. Dirinya merasa bebas berkarya dan berekspresi, nemambah teman dan koneksi. Meski sesekali stigma menghampiri, ia tetap menggeluti dunianya asalkan itu positif. (ica/nda)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img