MALANG POSCO MEDIA – Awal yang tak manis. Menjalani Pra musim, Arema FC yang biasa langsung ngegass dalam gelaran Piala Presiden, tahun 2025 ini justru rontok. Di luar dugaan, Arema FC harus tersingkir lebih awal di babak penyisihan. Itu setelah hasil imbang dengan Indonesia All Star dan kalah telak melawan Oxford United di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Bandung, Kamis (10/7) malam.
Padahal sejak Piala Presiden digulirkan, Arema FC dikenal sebagai ‘rajanya’ Piala Presiden. Betapa tidak, Tim Singo Edan sukses tiga kali memboyong Piala Presiden ke Bumi Arema. Namun awal tahun ini, dengan skuad baru, pelatih baru dan jersey baru, Arema FC justru harus tersingkir dan merelakan Piala Presiden lepas.
Secara materi pemain dan permainan, Arema FC sudah lebih kokoh dan tangguh. Pelatih Marcos Santos asal Brasil juga mengakui anak asuhnya sudah bermain sangat bagus. Namun lawan dalam turnamen kali ini memang beda. Ada tim asal luar negeri yang ikut berpartisipasi. Yaitu Oxford United yang dihuni Olle Romeny dan Port FC asal Thailand.
Dan yang paling menjadi catatan adalah kejadian matinya lampu stadion selama 30 menit, ketika babak antara Arema FC melawan Oxford United berjalan 4 menit. Sontak Arema FC yang ngegass dari awal langsung drop. Semangat dan fokusnya ikut ‘mati lampu.’ Tim Singo Edan butuh waktu lagi untuk memulai fokus. Sementara lawan langsung menyerang dan menusuk dengan gol cepat.
Tersingkirnya Arema FC di Piala Presiden harus menjadi evaluasi dan catatan serius pelatih dan manajemen. Sebab bila tidak, maka tantangan kompetisi BRI Liga 1 2025/2026 akan sangat berat. Dengan tim-tim yang saling bersaing untuk menjadi yang terbaik, Arema FC juga butuh ambisi besar untuk menembus tiga besar. Kompetisi sebelumnya Arema FC sempat punya peluang besar untuk menembus lima besar, bahkan tiga besar. Namun gagal karena performa Arema FC tak selalu konsisten memetik kemenangan. Kini, menghadapi Liga 1 2025/2026 yang akan bergulir Agustus mendatang, Arema FC harus memasang target prestius. Menjadi juara atau finish tiga besar. Singo Edan harus kembali Edan! (*)